tag:blogger.com,1999:blog-49541216081451147612024-03-22T00:27:15.714+07:00UNOFFICIAL BLOG DPC PKS UJUNG BERUNGAdminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.comBlogger33125tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-23814519343842649362012-02-23T22:59:00.000+07:002012-02-23T22:59:47.420+07:00Ketidakberangkatan Menimbulkan Penderitaan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib4rWRc2V2fd5vZAMq6G4BwuqEIM_ZZG_wa5Nw1w37uY8TEojxAUwGHhl7SlXNfcPKbnNNaMk3Wz_-Nmd9AR4zBKqdy3qWie49wVbp2yKKvDsj18UIqMI-zpNYJUDdAFiAr20Mg7wssbI/s1600/gurun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEib4rWRc2V2fd5vZAMq6G4BwuqEIM_ZZG_wa5Nw1w37uY8TEojxAUwGHhl7SlXNfcPKbnNNaMk3Wz_-Nmd9AR4zBKqdy3qWie49wVbp2yKKvDsj18UIqMI-zpNYJUDdAFiAr20Mg7wssbI/s640/gurun.jpg" width="640" /></a></div>Serial Tabuk - 2<br />
<br />
Oleh : Cahyadi Takariawan<br />
<br />
<br />
<br />
Ketidakberangkatan dalam kegiatan dakwah, selalu menimbulkan penderitaan bagi para aktivis. Seakan-akan memilih sikap yang enak, dengan tidak berangkat dan tidak mengikuti kegiatan dakwah. Namun yang didapatkan adalah perasaan menyesal dan menimbulkan penderitaan. Seperti yang dialami oleh Ka’ab bin Malik.<br />
<br />
“Tampaknya aku ditakdirkan untuk tidak ikut ke Tabuk. Namun sungguh aku merasakan penderitaan batin sejak Rasulullah saw meninggalkan Madinah”.<br />
<br />
Penderitaan Berkepanjangan<br />
<br />
Pada awalnya Ka’ab masih merasa akan mampu menyusul Nabi dan para sahabat. Namun sampai hari berikutnya ia benar-benar tidak menyusul. Ia absen tidak berangkat ke Tabuk, padahal belum pernah ia absen dalam seluruh peperangan sebelumnya. Ia selalu hadir bersama Nabi dan para sahabat dalam semua aktivitas dakwah dan jihad. Baru kali ini ia absen. Namun apa yang dirasakannya kemudian ?<br />
<br />
Perasaan bersalah, menyesal, terasing menyelimuti dirinya. Di semua sudut kota Madinah, isinya hanya dua bagian manusia. Satu bagian yang memang memiliki udzur syar’i untuk tidak berangkat ke Tabuk. Bagian lainnya adalah orang-orang munafik yang malas berangkat ke Tabuk dan memilih mengurus lahan perdagangan, pertanian dan keluarga. Lalu dimana posisi dirinya ?<br />
<br />
Ia merasa bukan dari keduanya.<br />
<br />
Maka muncullah perasaan menderita, merasa tidak nyaman, merasa tidak pada tempatnya, bagi kader yang tidak terlibat dalam dinamika dakwah. Walau mencoba menenangkan diri dengan berbagai dalil dan dalih, namun hati tidak bisa dibohongi. Berbagai alasan pembenaran diri hanya menenangkan orang-orang yang sudah terkotori hatinya. Namun bagi para aktivis yang selalu berusaha menjaga kebersihan jiwa, hatinya berkata jujur tentang apa yang sesungguhnya tengah terjadi.<br />
<br />
Dari yang paling sederhana, paling kecil dan ringan dalam dakwah, sampai yang besar dan berat. Misalnya diundang rapat tidak hadir, padahal tidak ada alasan syar’i atas ketidakberangkatan tersebut. Tidak berangkat dalam jalsah ilmiyah, forum tarbiyah, kegiatan mabit dan lain sebagainya, padahal tidak ada udzur syar’i atas ketidakberangkatan itu. Tidak hadir dalam kegiatan mukhayam tarbawi, dalam aktivitas riyadhah jasadiyah, dan aneka kegiatan dakwah, tanpa kejelasan alasan.<br />
<br />
Sepertinya sederhana. Toh sudah banyak yang datang rapat. Toh sudah banyak yang hadir dalam nadwah dan tarbiyah tsaqafiyah. Toh forum tarbiyah berjalan pekanan, sehingga masih banyak pekan lain yang akan bisa diikuti. Lalu mencoba mencari berbagai alasan, karena murabbi tidak simpatik, karena materi yang tidak menarik, karena forum yang tidak dinamis, karena manajemen kegiatan yang tidak rapi, dan seterusnya. Dikumpulkannya sejuta alasan atas ketidakberangkatan. Namun tidak akan bisa menenangkan hati, tidak akan bisa menenteramkan hati.<br />
<br />
Karena semua aktivis mengetahui, bahwa seharusnya dirinya berangkat. Bahwa ketidakberangkatan adalah suatu aib yang tidak seharusnya terjadi. Maka berbagai alasan yang dihadirkan tidak akan bisa menghibur dirinya.<br />
<br />
<br />
Ketidakberangkatan Menimbulkan Keterkucilan<br />
<br />
Ketika para aktivis tengah sibuk dan bergiat dalam berbagai amal dakwah, maka ketidakhadiran akan menimbulkan perasaan keterkucilan.<br />
<br />
“Bila aku keluar rumah, maka di jalan-jalan aku merasakan keterkucilan diri sebab aku tidak melihat orang kecuali orang-orang yang diragukan keislamannya. Merekalah orang-orang yang sudah mendapatkan rukhshah atau ijin Allah Ta’ala untuk udzur atau kalau tidak demikian maka mereka adalah orang-orang munafik. Padahal, aku merasakan bahwa diriku tidak termasuk keduanya”.<br />
<br />
Ka’ab benar-benar merasa terkucil, saat Nabi dan para sahabat mulia telah meninggalkan Madinah menuju Tabuk. Dimana posisi dirinya saat itu ?<br />
<br />
Dimana posisiku saat kalian semua berlelah-lelah dalam lapangan dakwah, sementara aku tersibukkan oleh pekerjaan dan urusan rumah ? Dimana posisiku, saat kalian semua berjuang memenangkan dakwah, sementara aku tidak punya waktu untuk itu ? Dimana posisiku, saat kalian semua berpagi-pagi telah memenuhi panggilan dakwah, sementara aku sibuk dengan keluargaku sendiri ? Dimana posisiku, saat kalian semua sampai larut malam masih terus bekerja untuk kemajuan dakwah, sementara aku disibukkan oleh urusan pribadi ?<br />
<br />
Aku terkucil dengan sendirinya. Ketidakhadiran dalam dakwah, selalu menimbulkan perasaan keterkucilan.<br />
<br />
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di pernah menjelaskan tentang kebaikan, ”Salah satu bukti kebijaksanaan takdir dan hikmah ilahiyah, yaitu barangsiapa yang meninggalkan apa yang bermanfaat baginya -padahal memungkinkan baginya untuk memetik manfaat itu lantas dia tidak mau memetiknya- maka dia akan menerima cobaan berupa disibukkan dengan hal-hal yang mendatangkan madharat terhadap dirinya… Barangsiapa meninggalkan cinta, harap dan takut kepada Allah maka niscaya dia akan disibukkan dalam kecintaan kepada selain Allah, berharap dan takut karenanya…”<br />
<br />
Maka demikian pula, barangsiapa meninggalkan dakwah, maka ia akan disibukkan dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan dakwah. Barangsiapa tidak bersama kafilah dakwah, maka ia akan disbukkan oleh kafilah lain yang tidak diikutinya. Ia menjadi terkucil. Barangsiapa menyengaja tidak hadir dalam agenda dakwah, maka ia akan disibukkan oleh agenda-agenda lain yang tidak memberikan kemanfaatan bagi dakwah.<br />
<br />
Terkucil di jalan dakwah ? Itu karena ketidakhadiran dalam berbagai agenda dakwah. Penderitaan dan keterkucilan adalah akibatnya. Maka jangan pernah mencoba menyengaja membuat ketidakberangkatan dalam kegiatan dakwah yang seharusnya kita berangkat. Jangan pernah menyengaja menghindar dari dinamika dakwah yang semestinya kita berada di tengahnya. Jangan pernah menyengaja menjauh dari komunitas kebaikan yang seharusnya kita menjadi bagian utuh darinya.<br />
<br />
Benar, jangan pernah lakukan itu.Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-5841753781642124162012-02-23T22:31:00.000+07:002012-02-23T22:31:56.673+07:00Seberapa Jauh Tabukmu ?Serial Tabuk - 1<br />
<br />
Oleh : Cahyadi Takariawan<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIm2Oy3R6aOj9aBllKM24LIIieHZcP3p7YZCOZss4v4OQN4Tdt4z8_N-Oo42Vj7UyLUcd2WKuh0CphAkWcNOt3qWEF-AhhhmUtjx7tZEbUn5GH7Y1x13Iln1re1d74ipv3QluLRNNyyeU/s1600/sinai.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIm2Oy3R6aOj9aBllKM24LIIieHZcP3p7YZCOZss4v4OQN4Tdt4z8_N-Oo42Vj7UyLUcd2WKuh0CphAkWcNOt3qWEF-AhhhmUtjx7tZEbUn5GH7Y1x13Iln1re1d74ipv3QluLRNNyyeU/s1600/sinai.jpg" /></a></div><br />
<br />
Apakah yang terjadi pada seorang Ka’ab bin Malik ? Ya, ia tidak berangkat ke Tabuk. Masyaallah, harusnya ia berangkat. Sebagaimana perang-perang sebelumnya, bukankah ia tidak pernah absen ? Mengapa ia tidak berangkat menuju Tabuk, padahal Nabi dan para sahabat telah berangkat ?<br />
<br />
Pasti ia punya kondisi dan situasi yang membuatnya tidak berangkat. Ada sesuatu di balik ketidakberangkatannya.<br />
<br />
Fasilitas Itu….<br />
<br />
“Aku sama sekali tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama Rasululah saw, kecuali dalam perang Tabuk. Ketidakikutsertaanku dalam perang Tabuk itu karena diriku dilalaikan oleh perhiasan dunia. Ketika itu keadaan ekonomiku jauh lebih baik daripada hari-hari sebelumnya. Demi Allah, aku tidak pernah memiliki barang dagangan lebih dari dua muatan onta, akan tetapi pada waktu peperangan itu aku memilikinya”.<br />
<br />
Masyaallah. Demikian lugas pengakuan Ka’ab, “Ketidakikutsertaanku dalam perang Tabuk itu karena diriku dilalaikan oleh perhiasan dunia”.<br />
<br />
Ternyata bukan hanya “orang awam” yang bisa dilalaikan oleh perhiasan dunia. Seorang mujahid, sahabat Nabi, terlahir menjadi generasi terbaik sepanjang sejarah kemanusiaan, tetap bisa terlalaikan oleh perhiasan dunia. Kurang apa Ka’ab. Tidak pernah absen dalam seluruh peperangan, benar-benar mujahid setia.<br />
<br />
“Demi Allah, aku tidak pernah memiliki barang dagangan lebih dari dua muatan onta, akan tetapi pada waktu peperangan itu, aku memilikinya”.<br />
<br />
Artinya, bukan soal fasilitas yang menyebabkan Ka’ab tidak berangkat ke Tabuk.<br />
<br />
Di zaman kita sekarang, Tabuk itu tidaklah jauh. Sesungguhnya Tabuk kita lebih simpel dibandingkan di zaman Ka’ab. Namun “ketidakberangkatan” tetap saja terjadi. Coba ukur, seberapa jauh Tabukmu ?<br />
<br />
Ada kader yang merasakan kesulitan ekonomi, yang menyebabkannya memiliki banyak keterbatasan dalam mengikuti kegiatan dakwah. Ia mengatakan, “Andai aku punya motor, tentu akan lebih banyak kegiatan dakwah yang bisa aku lakukan”. Ketika punya motor ternyata ia masih merasa banyak keterbatasan. “Andai aku punya mobil, tentu aktivitasku menjadi lebih leluasa”. Saat memiliki mobil, tetap saja banyak alasan. “Andai mobilku bagus, pasti tidak ada lagi kendala berkegiatan”.<br />
<br />
Saat mobilnya sudah bagus, ternyata tetap saja ia tidak tergerak untuk aktif berdakwah. Apa yang terjadi padanya ? Padahal sekian banyak mujahid dakwah berjalan kaki melakukan kegiatan, dan berlelah-lelah di tengah keterbatasan sarana serta fasilitas. Dakwah tetap berjalan tanpa tergantung kepada ketersediaan dan kelengkapan fasilitas.<br />
<br />
Mengapa ada yang tetap tidak berangkat ?<br />
<br />
<br />
Panas, Jauh, Lelah….<br />
<br />
“Peperangan ini Rasulullah saw lakukan dalam kondisi panas terik matahari gurun yang sangat menyengat, menempuh perjalanan nan teramat jauh, serta menghadapi lawan yang benar-benar besar dan tangguh… Rasulullah saw mempersiapkan pasukan yang akan berangkat. Aku pun mempersiapkan diri untuk ikut serta, tiba-tiba timbul pikiran ingin membatalkannya, lalu aku berkata dalam hati : Aku bisa melakukannya kalau aku mau!”<br />
<br />
Bukan panas musim kemarau seperti yang sering kita alami di Indonesia, namun panas terik matahari gurun yang sangat menyengat. Sangat panas, harus menempuh perjalanan yang jauh, dan “hanya” untuk berperang. Bukan untuk rekreasi, bukan untuk wisata kuliner, bukan untuk menginap di hotel berbintang, bukan untuk tamasya dengan keluarga. Sangat panas, sangat jauh, naik kuda atau unta, tentu akan sangat lelah, dan di sana telah menunggu musuh yang sangat tangguh.<br />
<br />
Tabuk di zaman Ka’ab sungguh jauh. Tidak ada pesawat terbang, tidak ada mobil ber-AC, tidak ada sarana yang memadai untuk menempuh jarak yang sedemikian panjang dan cuaca yang sangat panas terik.<br />
<br />
Di zaman kita sekarang, Tabuk itu tidaklah jauh, tidak panas terik. Ada pesawat terbang, ada kereta api eksekutif, ada bus eksekutif, ada taksi, ada travel, ada mobil ber-AC, ada motor, ada sepeda. Tabuk kita bahkan tidak panas, namun “ketidakberangkatan” tetap saja terjadi. Sebenarnya, seberapa jauhkah Tabukmu ?<br />
<br />
Awalnya kita merasa “Aku bisa melakukannya kalau aku mau !” Ah, tapi apa yang aku dapat kalau berangkat ?<br />
<br />
Mengaji, di tempat para murabbi bahkan kita disuguhi. Rapat, di tempat pertemuan tersedia banyak jajanan. Berbagai agenda dakwah, seperti tatsqif, mabit, daurah, bahkan mukhayam, semua full fasilitas. Apa yang menghalangi untuk datang ke berbagai agenda dakwah tersebut ? Apa yang menjadi alasan ketidakberangkatan ?<br />
<br />
Apa sebenarnya perang kita ? Apa yang ada di Tabuk kita ?<br />
<br />
Dikuasai Kemalasan<br />
<br />
“Akhirnya aku terbawa oleh pikiranku yang ragu-ragu, hingga para pasukan kaum muslimin mulai bergerak meninggalkan Madinah. Saat aku lihat pasukan kaum muslimin mulai meninggalkan Madinah, timbul pikiranku untuk mengejar mereka, toh mereka belum jauh. Namun, aku tidak melakukannya, kemalasan menghampiri dan bahkan menguasai diriku…”<br />
<br />
Di zaman kita, ada kader yang melihat kader lain yang sangat aktif dan dinamis dengan berbagai agenda dakwah, sempat terpikir “Aku masih bisa mengejar mereka”. Ya, aku akan menyusul mereka. Tapi mengapa tidak engkau lakukan ? Mengapa tidak engkau susul mereka ? Mengapa engkau tetap tidak berangkat ? Apa alasan ketidakberangkatanmu ?<br />
<br />
“Kemalasan menghampiri dan bahkan menguasai diriku……”<br />
<br />
Padahal kita tidak bertemu panas terik gurun pasir. Kita tidak bertemu jarak yang demikian jauh untuk ditempuh dengan kaki. Yang kita temui adalah sarana dan fasilitas yang lengkap. Acara dari hotel ke hotel. Kegiatan dari rumah ke rumah. Rapat dari ruang ke ruang. Koordinasi dari gedung ke gedung. Semua nyaman, semua menyenangkan, semua sejuk, semua penuh dengan suguhan.<br />
<br />
Mengapa tetap terjadi ketidakberangkatan ? Apa alasanmu ?Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-65682839185855012792012-02-02T19:43:00.000+07:002012-02-02T19:43:15.045+07:00Ujian membentuk kekuatan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLHinqJEqslqlKjwdIXX2kPWm-40Fu3vRNYuRgxsMokN1fjaWLYEuD8fGvHk6NNQYnedVJqNKDZcGZ3TujZbyl7hffy46JrVb-Y1mBHVd98lgT-b4PbHtx0QhB1pjtMBgk_pIZ-kfiHwM/s1600/climber.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgLHinqJEqslqlKjwdIXX2kPWm-40Fu3vRNYuRgxsMokN1fjaWLYEuD8fGvHk6NNQYnedVJqNKDZcGZ3TujZbyl7hffy46JrVb-Y1mBHVd98lgT-b4PbHtx0QhB1pjtMBgk_pIZ-kfiHwM/s1600/climber.jpg" /></a></div><br />
Saudaraku... Lihatlah betapa Rasulullah SAW diusir dari kampung kelahirannya Mekkah. Apakah beliau bersikap pesimis dan patah semangat?<br />
<br />
Beliau hijrah ke Madinah dan mencari penghidupan baru disana, berkarya,<br />
bekerja dan berdakwah, sehingga jadilah beliau maju dan dapat membangun Madinah menjadi manusia-manusia bertaqwa, setelah mapan beliau baru kembali membangun asal negerinya yang beliau pernah diusir itu.<br />
<br />
Bayangkan,..seorang Rasul, tak tahu baca dan tulis , diusir dari kampung halamannya sendiri, dan oleh bangsanya sendiri, dapat merubah masyarakat dari<br />
lembah kejahiliaan, menjadi insan yang tahu ilmu, tahu nilai-nilai akhlak yang luhur, dan maju dalam perekonomian. Dikenal dan dikenang dalam sejarah turun temurun.<br />
<br />
Imam Ahmad bin Hanbal dipenjarakan, dicambuk, apa yang terjadi pada beliau setelah itu? Beliau jadi Imam ahli Sunnah.<br />
<br />
Imam Ibnu Tayyimiyah keluar dalam tahanannya penuh dengan ilmu yang berlimpah ruah. Mengarang 20 jilidbuku fiqh.<br />
<br />
Ibnu Katsir Ibnu jauzi di Baghdad Dan Imam Malik bin raib di timpa musibah yang hampir mematikan beliau, dengan penderitaannya itu beliau telah menulis qasidah<br />
yang benar-benar membuat orang terpukau, sya'ir-sya'ir beliau yang membuat orang membacanya terperangah dapat mengalahkan penyair-penyair Abbasiyyah yang terkenal itu.<br />
<br />
Lihatlah bahagimana bangsa Palestina yang kian gigih memperjuangkan kehormatan bangsa dan agama di tanah Al Quds !! Semakin lama keimanannya semakin menguat !! Semakin banyak generasi Penghafal Qur'an..<br />
<br />
Apabila seseorang menimpakan kepadamu kemudharatan, dan apabila kamu ditimpa musibah,.maka lihat lah dari sisi lainnya. Bila kamu melihat kegelapan, carilah<br />
titik terangnya. Apabila kamu disuguhkan seseorang secangkir jeruk nipis yang asam, maka tambahkanlah gula didalamnya biar terasa manis.<br />
<br />
Masyarakat Prancis selalu berada dalam penjara sebelum terjadi revolusi. Ada yang hidup dalam optimis, ada yang pesimis.<br />
<br />
Adapun yang Optimis maka ia akan selalu melihat pandangan ke atas langit , kepada bintang, sementara yang pesimis selalu melihat tanah di jalanan, selalu menangis. Tak bergerak, tak ada daya dan upaya menuju kemajuan.<br />
<br />
Tetaplah Optimis dan Jalani Kehidupan dengan Semangat yang kuat Membaja !!<br />
<br />
*) http://500px.com/photo/1330493 (foto owner)<br />
*)http://www.facebook.com/fitriana.nugrahaAdminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-57745539058231003672012-02-02T19:17:00.000+07:002012-02-02T19:17:23.719+07:00Pemimpin yang Tak Tersandera<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSDKfzDeLl8pWqJOHaaAlyJLB83GifxvkR7cLATkt_5mFN3pHJCa35kYjVSC9H82fJXrz2HRhddYLAQRVS_hx76Np8AXMt-rPqYuPJtbMudamGScxuZwKnMywEfZ9Zm9GXy-zDKeDLlng/s1600/ahmad+heryawan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSDKfzDeLl8pWqJOHaaAlyJLB83GifxvkR7cLATkt_5mFN3pHJCa35kYjVSC9H82fJXrz2HRhddYLAQRVS_hx76Np8AXMt-rPqYuPJtbMudamGScxuZwKnMywEfZ9Zm9GXy-zDKeDLlng/s1600/ahmad+heryawan.jpeg" /></a></div><table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td valign="top"><br />
Setelah menimbang dan membayar, barulah lelaki itu meraih tangan putranya dan menuntun, sementara tangan satunya menenteng kantong-kantong plastik sarat belanjaan.<br />
<br />
Lelaki yang tak rikuh menggantikan tugas istrinya bergabung dengan ibu-ibu berbelanja sayuran itu bernama Ahmad Heryawan. Kini kita mengenalnya sebagai gubernur Jawa Barat.<br />
<br />
Sebagaimana saat itu, kini publik mengenalnya sebagai sosok yang tak canggung melakukan hal-hal wajar yang entah mengapa, kini mulai dipandang ‘tidak wajar’. Misalnya, yang gampang diingat publik, Heryawan dengan tegas mencoret anggaran pengadaan 18 mobil dewan dalam APBD 2011 Kabupaten Bandung.<br />
<br />
Tak ragu-ragu akan kemungkinan tanggapan negatif anggota Dewan yang akan memengaruhi pencitraan terhadap dirinya, Heryawan melakukan hal itu dengan tegas dan yakin bahwa itulah yang terbaik bagi rakyat. Bagaimana tidak, saat itu APBD Kabupaten Bandung tercatat defisit.<br />
<br />
Tetapi Heryawan pun tak hanya bisa tegas terhadap orang lain. Publik masih ingat betapa Heryawan dan wakilnya hingga saat ini memilih menggunakan mobil dinas lama yang dipakai gubernur sebelumnya, Dani Setiawan, yakni Toyota Royal Crown buatan 2007, satu kendaraan SUV dan sebuah jip.<br />
<br />
Mungkin bisa terkesan berlebihan, tetapi apa yang dilakukan Heryawan dengan berbelanja sayuran sendiri akan gampang mengingatkan kaum muslimin akan Ammar bin Yasir ketika menjabat sebagai gubernur.<br />
<br />
Ammar tak jarang berbelanja ke pasar dan mengikat serta memanggul sayuran belanjaan sendirian. Atau Khalifah Ummar bin Abdul Aziz, khalifah negara besar dan kaya, tetapi memilih hidup sederhana. Dan kita sadar, betapa sosok-sosok seperti itu kian lama semakin langka<br />
<br />
Dari Ahmad Heryawan orang bisa kian membenarkan pernyataan seorang mahaguru manajemen, Peter Drucker. Drucker menyatakan, manakala kita melihat perusahaan-perusahaan besar yang maju dan unggul, jangan salah, ada keputusan-keputusan berani di belakangnya.<br />
<br />
Artinya, bahkan Drucker yang rasional pun percaya, keberanianlah yang membawa manusia kepada kemaslahatan, kebaikan bersama. Kita bahkan pernah mendengar dari alm Rendra, keberanian adalah cakrawala. Kian berani seseorang, makin mampu ia melihat dunia secara holistik. Menilik apa yang telah dilakukan Heryawan selama hampir empat tahun kepemimpinannya di Jawa Barat, keberanian itu begitu nyata dan gamblang.<br />
<br />
Lihat saja, manakala sadar bahwa Jabar kian lama kian panas akibat tanaman yang kian hilang dari kehidupan, Heryawan berani mengembangkan program penghijauan dalam skala besar. Ia pun mencanangkan Gerakan Jabar Hijau berbasis sekolah.<br />
<br />
Alhasil dalam waktu yang cepat telah ditanam 11 juta batang pohon di 26 kabupaten/kota se-Jabar, hingga selama 2011 tercatat telah ditanam 170 juta batang pohon di Jabar. Wajar bila prestasi itu diganjar rekor oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).<br />
<br />
Tidak hanya itu. Dalam bidang kependudukan dan demografi Heryawan pun mencetak prestasi dengan menerima penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berupa “Transmigrasi Award”.<br />
<br />
Yang menarik, hanya dalam sebulan, Desember lalu Heryawan menerima empat anugerah dan penghargaan. Pertama saat Hari Nusantara, 13 Desember, di Dumai, Riau; kedua Satya Lencana Kebaktian Sosial di Jogjakarta pada Peringatan HKSN, 19 Desember; ketiga Parahita Ekapraya Pratama di Jakarta pada Peringatan Hari Ibu 22 Desember; lalu Transmigrasi Award, 27 Desember 2011. Jujur saja, tak banyak kepala daerah yang menerima empat penghargaan berkatagori nasional hanya dalam waktu sebulan.<br />
<br />
Yang juga menarik dan masih hangat, manakala para pejabat beramai-ramai menyatakan kesiapan membeli mobil Esemka buatan para pelajar Kota Solo, Ahmad Heryawan dengan tegas menyatakan keengganan untuk latah. Ia menyatakan hanya berminat membeli mobil karya pelajar-pelajar Jabar. "Saya enggak mau beli dari Solo. Saya mau beli karya pelajar dari Jawa Barat," kata dia.<br />
<br />
Itulah Heryawan. Dengan pemimpin seperti itu, rakyat Jabar layak optimistis bahwa daerahnya akan mampu menjadi provinsi termaju di Indonesia. Dan tentu saja, untuk itu mereka juga dituntut berpartisipasi sesuai bidangnya. Rakyat jabar, layak bangga dipimpin seorang berani yang yakin akan cita-ciota bersama.<br />
<br />
Tapi kita pun tahu, keberanian mensyaratkan banyak hal. Dan yang terutama, tampaknya, tidak adanya pamrih. Karena tanpa adanya pamrih, maka keberanian tak pernah tersandera. Semoga kita semua pada saatnya memiliki pemimpin seperti itu. Pemimpin yang hanya tersandera satu hal: kepentingan rakyatnya. [mdr]</td> </tr>
<tr> <td class="createdate" valign="top">Ditulis oleh andri rusmana </td><td class="createdate" valign="top"> </td> </tr>
<tr> <td valign="top">*) http://www.pksbandung.org/index.php?option=com_content&view=article&id=1466:pemimpin-yang-tak-tersandera&catid=27:polhukam&Itemid=10</td></tr>
</tbody></table>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-85229173215872488162012-01-14T15:47:00.000+07:002012-01-14T15:47:15.651+07:00TAUBAT<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUqqgvTyuKL1OYl_lq-lQZ60zXT9ZFsOleAerEsWio7kkJfhruETcEf5xDpg2_sRcdvmfR7V0DyOwtQnmfYSp4igOIZvT6Rmlbaw3AGboCqEyubqE39VYtUQpC6VESTs4yu01KPnxvUXk/s1600/Copy+of+taubat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUqqgvTyuKL1OYl_lq-lQZ60zXT9ZFsOleAerEsWio7kkJfhruETcEf5xDpg2_sRcdvmfR7V0DyOwtQnmfYSp4igOIZvT6Rmlbaw3AGboCqEyubqE39VYtUQpC6VESTs4yu01KPnxvUXk/s320/Copy+of+taubat.jpg" width="320" /></a></div><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"> </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Assalaamu alaikum warahmatullaahi wabarkaatuhu, </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Inilah KHABAR BERITA GEMBIRA bagi HAMBA ALLAH yg BERTAUBAT SUNGGUH2, </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">1. Hamba pilihan ALLAH, krn tdk semua makhlukNYA bertaubat (QS An Nur 21), </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">2. Diampuni ALLAH seluruh dosanya (QS Az Zumar 53), "Bila kalian melakukan dosa seluas langit & bumi, lalu kalian menyesal, lalu kalian bertaubat sungguh2, maka ALLAH menerima taubat kalian" (Hadist Qudsi), </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">3<span class="text_exposed_show">. Dirubah ALLAH keadaan hidupnya menjadi lebih baik, lebih tenant & lebih bahagia (QS Al Furqon 70), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">4. Hatipun bersih (QS Asy Syams 9-10), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show"> 5. Rizki berlimpah berkah (QS Nuh 10-12), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">6. Karekteristik bertaqwa (QS Ali Imron 135), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">7. Menolak bala bencana (QS Al Anfal 33), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">8. Kunci sukses (QS Al Qoshosh 67 & An Nur 31), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">9. Tenang bahagia (QS Hud 3), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">10. Dicintai ALLAH (QS Al Baqoroh 22), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">11. Dimuliakan ALLAH (QS Yasin 27) Didoakan para Malaikat (QS Al Mu'min 7-8), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">12. Terbebas siksa neraka (QS Al Mu'min 9), </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">13. Meraih SYURGA ALLAH (QS At Tahrim 8)...</span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">SUBHANALLAH, begitu besar KEUTAMAAN & KEMULIAAN TAUBAT, menunggu apalagi sahabatku, ayo SEGERA raih KEBERKAHAN TAUBAT mumpung JANTUNG MASIH BERDENYUT!...do it right now, sahabatku!.</span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: x-small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">*) <a href="http://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham" target="_blank"> http://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham</a></span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="ud3pxa_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show"><span style="font-size: x-small;">*)<a href="http://satucintahamba.blogspot.com/2011/04/taubat.html" target="_blank"> http://satucintahamba.blogspot.com/2011/04/taubat.html</a> (picture)</span></span></span></span></span></h6>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-2414420562673528482012-01-14T15:39:00.000+07:002012-01-14T15:39:28.813+07:00Berusaha Memenuhi Panggilan Qiyadah dalam Kondisi Apapun<div style="text-align: center;"><b> </b><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBl6ZKSjzQi8dLyKgR_lcY0affcnk91JWayoOD-HR0zGMTTubEwRPAsbjY7h1mCyAMFcVE6l_fzup_hcHxSW4ldqokv4F9jlfFwCvUGBrKdlepY5qjG-lBPnffFIs8NyW2TM56Bj5z9T4/s1600/66286_450957466854_676651854_5247218_8285908_n.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBl6ZKSjzQi8dLyKgR_lcY0affcnk91JWayoOD-HR0zGMTTubEwRPAsbjY7h1mCyAMFcVE6l_fzup_hcHxSW4ldqokv4F9jlfFwCvUGBrKdlepY5qjG-lBPnffFIs8NyW2TM56Bj5z9T4/s320/66286_450957466854_676651854_5247218_8285908_n.jpg" width="320" /></a></div><b>dakwatuna.com - </b>Perjalanan komunitas tarbiyah sekarang telah menginjak di era ketiga dalam mihwar dakwah kita, mihwar muassasi. Selangkah lagi kita menuju tahapan keempat yaitu mihwar dauly. Semakin berkembang suatu komunitas maka tantangannya semakin besar. Permasalahan itu di antaranya ada yang mengeluh kekurangan orang ataupun ada yang mengeluh karena kualitas kader dakwahnya yang berbeda dengan generasi sebelumnya.<br />
“<i>Likulli marhalatin rijaluha</i>”. Dengan statemen ini terkadang orang terjebak dalam berargumen bahwa itu adalah masalah yang wajar. Karna ada perbedaan kapasitas pemuda yang terdahulu dengan pemuda sekarang yang katanya tidak bisa disamakan. Yang sebenarnya dimaksud di sini adalah setiap massa itu ada pemudanya, pemuda itu harus mengetahui medan dan mempunyai keahlian spesifik agar bisa menyelesaikan permasalahan di massanya sehingga akan mewarnai masa itu dengan warna yang jelas dan menjadi penggerak pada massanya itu.<br />
Munculnya permasalahan SDM dan kualitas kader dakwah, salah satunya tidak lepas dari ketaatannya terhadap jamaah atau pemimpinnya. Kalau semua ketentuan itu dijalankan maka persoalan itu bisa kita selesaikan dan kita bisa beranjak untuk menerima dan menyelesaikan permasalahan lainnya.<br />
<i>“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.”</i> (QS. Al-insyiroh: 7)<br />
Komunitas (jamaah) ini ada dengan segala perangkat yang tersistem dengan baik. Agar itu terimplementasi dengan baik maka butuh ketaatan kadernya, baik dari segi aturan jamaah atau aturan qiyadah.<br />
<b>Kepada Siapa Kita Harus Taat</b><br />
<i>“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.”</i> (QS. An-Nisa : 59)<br />
Ulil Amri menurut versi Ibnu Taimiyah terbagi dalam 2 kategori, sebagai Ulama dan sebagai Umaro’. Kemudian yang bisa disebut sebagai pemimpin, yang pertama adalah kepala-kepala negara, masyayikh dan yang kedua yang dikatakan pemimpin adalah semua orang yang memiliki pengikut. Kedua pemimpin di atas wajib kita taati selama perintahnya tidak menyalahi aturan islam.<br />
Taat terhadap jamaah tarbiyah dan qiyadahnya, masuk pada poin yang kedua. Dalam jamaah tarbiyah, kita mengenal sarana utama pembinaan yaitu halaqah, yang mana setiap halaqah terdiri 5-12 orang yang dipandu atau dipimpin seorang Murabbi. Sehingga posisi murabbi di sini berhak disebut sebagai pemimpin oleh semua orang dalam satu kelompok halaqah tersebut dan permintaan seorang pemimpin wajib untuk kita laksanakan. Meskipun kita harus diperintahkan ke negeri antah berantah sekalipun, karena pada dasarnya setiap perintah mempunyai maksud dan tujuan sendiri yang sesuai dengan kebutuhan atau kondisi.<br />
Untuk mengatasi masalah jumlah SDM terkadang murabbi menugaskan (menyuruh) kita mencari minimal 1 orang yang akan di ajak gabung dengan barisan kita. Untuk masalah kualitas kader dakwah, murabbi menyuruh kita untuk ikut kajian ini – kajian itu, daerah ini – daerah itu, silaturahim sini – silaturahim situ, baca buku ini – baca buku itu, serta instruksi-instruksi yang lainnya, mana instruksi itu pada akhirnya juga akan kembali pada orang yang diperintah. Sudahkah kita memperhatikan dan menjalankan perintahnya? Baik keuntungan itu untuk kita, murabbi atau jamaah itu sendiri.<br />
<i>“Adalah wajib bagi seorang muslim untuk mendengarkan dan taat terhadap perintah yang disukainya ataupun yang dibencinya selamanya dia tidak diperintahkan melakukan hal tersebut (maksiat) maka dia tidak wajib mendengarkan atau mentaatinya”</i>. (HR Bukhari dan Muslim)<br />
<i>”Dengarkanlah dan taatilah (para pemimpinmu) meski engkau dalam keadaan sulit, mudah, semangat, terpaksa dan membuatmu banyak melakukan pengorbanan.”</i> (HR Muslim)<br />
Dalam syarah An-Nawawi menjelaskan hadits di atas adalah sebagai berikut : Dengarkanlah dan taatilah meskipun para pemimpin itu hanya mementingkan masalah dunia dan kurang memenuhi hak-hakmu yang menjadi tanggung jawab mereka. Selama tidak bertentangan dengan Syariat.<br />
<i>“Dengarkanlah dan taatilah! Walaupun yang diangkat kepadamu menjadi pemimpin adalah seorang budak berasal dari Etiopia yang bentuk kepalanya seperti kismis (biji kurma).”</i> (HR Bukhari)<br />
Tidak bisa tidak, setiap jamaah harus memiliki seorang pemimpin. Taat berarti mendengarkan, menaati serta berpegang teguh pada batasan-batasan yang diperintahkan dan yang dilarang adalah sesuatu yang sangat penting dalam menjalankan dakwah Islam, bahkan termasuk yang harus diprioritaskan dari beberapa kewajiban yang ada.<br />
<b>Tanda-Tanda Taat</b><br />
Orang yang taat berarti orang yang mendengarkan, mentaati, serta berpegang teguh pada batas-batas yang diperintahkan dan yang dilarang. Ketaatan merupakan sesuatu yang penting dalam pilar-pilar menjalankan dakwah Islam. Tanpa ada ketaatan dan kedisiplinan, semua organisasi atau jamaah tidak akan bisa berjalan sesuai tujuan.<br />
Kita jangan seperti orang munafiq pada massa perang Khandak. Ketika diseru oleh Rasul membuat parit, mereka memilih untuk menghindar dari pekerjaan itu dengan berbagai alasan. Sedangkan orang mukmin dengan sekuat tenaga dan kesungguhan hati karena Allah membantu Rasulnya menyelesaikan penggalian parit. Bahkan orang mukmin yang punya udzur syar’i enggan meninggalkan lokasi penggalian parit, hanya sebagian saja yang meminta izin. Peristiwa itupun diabadikan Allah dalam Al-Qur’an:<br />
<i>“Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan apabila mereka berada bersama-sama Rasulullah dalam sesuatu urusan yang memerlukan pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang-orang yang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka itulah orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkanlah ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”</i> (QS. An-Nur : 62)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBl6ZKSjzQi8dLyKgR_lcY0affcnk91JWayoOD-HR0zGMTTubEwRPAsbjY7h1mCyAMFcVE6l_fzup_hcHxSW4ldqokv4F9jlfFwCvUGBrKdlepY5qjG-lBPnffFIs8NyW2TM56Bj5z9T4/s1600/66286_450957466854_676651854_5247218_8285908_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div>Hal yang perlu dicetak tebal adalah berusaha memenuhi panggilan qiyadah dalam kondisi apapun di setiap seruannya dan meminta izin jika benar-benar tidak bisa memenuhinya. Bukan berusaha mencari 2011 alasan bagaimana agar bisa terhindar dari penugasan (perintah) tersebut.<br />
Allahu’alam bishowab.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2012/01/18074/berusaha-memenuhi-panggilan-qiyadah-dalam-kondisi-apapun/#ixzz1jQ3WYMi1" style="color: #003399;">http://www.dakwatuna.com/2012/01/18074/berusaha-memenuhi-panggilan-qiyadah-dalam-kondisi-apapun/#ixzz1jQ3WYMi1</a></div><div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
</div><div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;">*) Foto milik hermawan wicaksono, <a href="http://www.facebook.com/wicakz">http://www.facebook.com/wicakz</a></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-84072830544111515262012-01-12T19:06:00.000+07:002012-01-12T19:06:33.207+07:00Merciful<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLr4TRVPVLHmhnzpUUDzIS2ZP5Og7Pl5KZ4zNCOUUmwkThv4SSwCi5ce6bO7y3iizDwg81zaDW2kb7PVYJK8KV9BVHOnsaWG3w9oDdqEPzxlWzFbm5L0L-wcVk1U4xOgrn6bPDtoVWfHE/s1600/merciful1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLr4TRVPVLHmhnzpUUDzIS2ZP5Og7Pl5KZ4zNCOUUmwkThv4SSwCi5ce6bO7y3iizDwg81zaDW2kb7PVYJK8KV9BVHOnsaWG3w9oDdqEPzxlWzFbm5L0L-wcVk1U4xOgrn6bPDtoVWfHE/s1600/merciful1.jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhLr4TRVPVLHmhnzpUUDzIS2ZP5Og7Pl5KZ4zNCOUUmwkThv4SSwCi5ce6bO7y3iizDwg81zaDW2kb7PVYJK8KV9BVHOnsaWG3w9oDdqEPzxlWzFbm5L0L-wcVk1U4xOgrn6bPDtoVWfHE/s1600/merciful1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div><br />
<blockquote class="tr_bq" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}"><span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">You will not believe until you are merciful to each other. Your faith is not complete until you are merciful to each other. </span></span></h6></blockquote><a href="http://www.facebook.com/imamzaidshakir" target="_blank"><b>Imam Zaid Shakir </b></a>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-12807043538867185502012-01-10T20:50:00.000+07:002012-01-10T20:50:59.613+07:00Hardship<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid0YlS6bdgZ9Icno_rYVEe0mtanS42lJSu8DJ7OXRboNNmtH__pLC_JqCnUfF4DqigSRFrWTjBnAu9kk5_VWNH6zda2CMpvMVBUNOx5zZJuQ3qZ8l5hYgbS5dg1z_3TNrEaBUcbuvXHBk/s1600/hardship.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEid0YlS6bdgZ9Icno_rYVEe0mtanS42lJSu8DJ7OXRboNNmtH__pLC_JqCnUfF4DqigSRFrWTjBnAu9kk5_VWNH6zda2CMpvMVBUNOx5zZJuQ3qZ8l5hYgbS5dg1z_3TNrEaBUcbuvXHBk/s1600/hardship.jpg" /></a></div><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> </span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">For any of you struggling today, may you find solace in this verse of the Qur'an: </span></span></h6><blockquote class="tr_bq"><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">"Do you think that you could enter paradise without having suffered like those who passed away before you? Misfortune and hardship befell them, and so shaken were they that the apostle, and the believers with him, would exclaim, "When will God's help come?" Oh, verily, God's help is [always] near!" 2:214 </span></span></h6></blockquote><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Be in God's care everybody!</span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">*) http://www.facebook.com/sarahjoseph.co</span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span style="font-size: small; font-weight: normal;">*) http://500px.com/photo/2914796 (picture)</span></span></span></h6>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-66655904829057520762012-01-10T20:44:00.000+07:002012-01-10T20:44:11.868+07:00Meminta hanya kepada Allah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwT6d3qmbo25oXrGc2BKOlO10b2VIf3e0AKBqqRExCpIJBHIpBdh7iPJyKM5YyZw5a-lO4TZUsQOFN6Pm2bcZqb3T0Xghpr7YT0wp_mwWQpqhY_o6edwsTTJf53R1CcOFI73N1G2MEO3M/s1600/destiny.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwT6d3qmbo25oXrGc2BKOlO10b2VIf3e0AKBqqRExCpIJBHIpBdh7iPJyKM5YyZw5a-lO4TZUsQOFN6Pm2bcZqb3T0Xghpr7YT0wp_mwWQpqhY_o6edwsTTJf53R1CcOFI73N1G2MEO3M/s1600/destiny.jpg" /></a></div><br />
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata, “Suatu saat saya berada dibelakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: <br />
<br />
'1) Jagalah Allah , niscaya dia akan menjagamu, jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu <br />
<br />
2). Jika kamu meminta, mintalah <span class="text_exposed_show">kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. <br />
<br />
3). Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu.<br />
<br />
Pena telah diangkat dan lembaran telah kering ’” <br />
<br />
(HR. Turmuzi dan dia berkata, Haditsnya hasan shahih)</span><br />
<br />
<span class="text_exposed_show">*) http://www.facebook.com/fitriana.nugraha</span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-86034586106194974742012-01-03T12:51:00.000+07:002012-01-03T12:51:43.845+07:00Tentukan Posisimu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-fB32OnA_il0/TwKXY8cSp5I/AAAAAAAAACw/tuwy2P2fO7s/s1600/ustadz+rahmat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-fB32OnA_il0/TwKXY8cSp5I/AAAAAAAAACw/tuwy2P2fO7s/s1600/ustadz+rahmat.jpg" /></a></div><br />
<blockquote class="tr_bq"><span style="font-size: large;">Tentukanlah di mana posisimu ; penonton yang mencari hiburan, penunggu yang tak punya empati, atau pengharap kegagalan karena ada yang tak sejalan dengan persepsi mereka. Atau menjadi penuntun dengan mengikuti pengenalan sistem navigasi yang akurat dan keyakinan yang mantap, bahwa laut tetap bergelombang dan di seberang sana ada pantai harapan.</span></blockquote><span style="font-size: large;"> (KH. Rahmat Abdullah)</span><br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><a href="http://www.facebook.com/fitriana.nugraha" target="_blank">Dari status FB page Fitriana Nugraha </a></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-86792604809255845132012-01-03T12:37:00.000+07:002012-01-03T12:37:36.300+07:00Menumbuhkan Kemampuan Menguasai Masyarakat<div style="color: #990000;"><b>Taujih Ustadz Hilmi Aminuddin</b></div><b>(Ketua Majelis Syuro PKS)</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-VjlMdaRwRGs/TwKUBxFfmuI/AAAAAAAAACk/vQcG2KFKUYQ/s1600/ustadz+himi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-VjlMdaRwRGs/TwKUBxFfmuI/AAAAAAAAACk/vQcG2KFKUYQ/s1600/ustadz+himi.jpg" /></a></div><br />
<br />
Penguasaan masyarakat akan sangat tergantung pada tumbuhnya lima jenis kader dakwah sebagai berikut,<br />
<span id="fullpost"> <br />
<br />
<b style="color: #0b5394;">Pertama, al khotib al jamahiriy</b>, tumbuhnya para khuthoba yang bersemangat, yaitu mereka yang mampu menyampaikan pesan-pesan Islam dengan jelas dan terang, penuh gairah dan dinamika. Para khotib bersemangat muda yang menyampaikan hikmah (pengetahuan) orang-orang tua yang penuh pengalaman (hikmatus syuyukh fi hamasatus syabab). Bukan semangat orang tua dengan pengetahuan pemuda yang cetek.<br />
<br />
Para khutoba ini hendaknya mampu melakukan tahridh (pengerahan massa) dan menumbuhkan tahmis (semangat) berdasarkan iman dan pengetahuan bukan emosi dan kebencian.<br />
<br />
<b style="color: #0b5394;">Kedua, al faqih asy sya’biy</b>, orang-orang faqih di tengah masyarakat, yaitu para ulama yang takut pada Allah dan hidup di tengah-tengah masyarakat, memberikan bimbingan dan fatwa-fatwa yang lurus dan benar tentang masalah yang dihadapi masyarakat. Menjadi pendidik dan tempat bertanya yang tidak menimbulkan keraguan dan perpecahan. Selalu menghidupkan toleransi antar mazhab (fiqh) yang menjadi titik temu yang mempersatukan ummat. Dari itu ia senantiasa dicintai, didukung dan dibela oleh masyarakatnya. Khotib jamahiriy menjadi pendorong masyarakat ke jalan Alloh sedang faqih sya’biy membimbing masyarakat dalam jalan Alloh. Dia bukan faqih jetset yang memberi fatwa berdasarkan order, tetapi benar-benar menyuarakan pimpinan Allah dan RasulNya.<br />
<br />
<b style="color: #0b5394;">Ketiga, al-Amal atau at ta’awuni al khoiriy</b>, aktifitas kejama’ahan sosial. Tujuan utama dari aktifitas ini adalah memfungsikan masjid-masjid sesuai dengan bimbingan Rasululloh. Untuk itu harus dibuat kerjasama sosial dengan berbagai lapisan masyarakat untuk mendekatkan ummat pada masjid. Sasaran program ini adalah ta’zizud da’iyah, memperkuat para da’i sebagai pelopor di berbagai bidang. Para da’i kita hendaknya disokong sepenuhnya agar mampu menyantuni massa umat sehingga ia memiliki gengsi dan prestise yang tinggi yang membuat umat ikut pada arahannya. Biasanya masyarakat kita sangat patuh bila dakwah dimulai dengan santunan yang memperhatikan kebutuhan mereka.<br />
<br />
<b style="color: #0b5394;">Keempat, masyru’ al iqtishodis sya’biy</b>, menumbuhkan ekonomi masyarakat kecil. Harakah dakwah harus turut meningkatkan taraf ekonomi umat Islam yang pada umumnya masih sangat lemah. Usaha-usaha ekonomi hendaknya usaha yang ringan, mudah dijangkau dan memasyarakat. Berbagai klub, perhimpunan atau organisasi ekonomi kecil perlu ditumbuhkan dan dibimbing oleh para da’i yang sekaligus menjadi pembimbing rohani mereka. Sasaran program ini adalah agar masyarakat pendukung da’wah dapat iktifa’ dzati (berdikari) di satu sisi dan di sisi lain bisa mengendalikan laju ekonomi secara keseluruhan.<br />
<br />
<b style="color: #0b5394;">Kelima, al i’lam as sya’biy</b>, penerangan yang memasyarakat. Potensi i’lam hendaknya tumbuh dari orang-orang yang memahami aqidah, fikrah dan manhaj serta mundhobith (disiplin) kebijaksanaan jama’ah, agar pembentukan ro’yul ‘aam (opini umum) sesuai dengan rancangan da’wah. Sebab bidang ini merupakan titik rawan amni suatu gerakan da’wah. Pers yang ditumbuhkan dari dalam adalah pers yang murah dan mudah dibaca oleh masyarakat. Bukan penampilan elite yang membuat umat enggan membacanya atau menyedot potensi harakah dalam mengerjakannya. Yang penting bukan nama besar tetapi kemampuan menyebar dan meluas dengan cepat dalam berbagai bentuknya yang ringan; buletin, brosur, maklumat, majalah, koran dan aneka bentuk lainnya yang murah dan terjangkau, menyebar dari berbagai sumber dan dikerjakan cukup oleh setiap rumah tangga.<br />
<br />
Selain itu perlu juga menyokong pers umat Islam yang telah ada agar memiliki ruh dan fikroh Islami. Para pakar jama’ah dakwah hendaknya menyumbangkan tulisan-tulisan bermutu pada pers yang dimiliki umat Islam. Bila perlu kita mampu menumbuhkan pers kaum muslimin menjadi pers harakah. Yaitu pers yang dikendalikan oleh personil harakah kita.<br />
<br />
Dalam i’lam sya’bi perlu pula dimunculkan pendidikan Islam melalui radio-radio, televisi dan sebagainya. Tentu melalui thoriqoh yang mungkin bisa ditempuh dengan tidak meninggalkan unsur-unsur syar’i dalam penyajiannya. [ ]<br />
<br />
*)<a href="http://al-intima.com/taujih-ust-hilmi-aminuddin/menumbuhkan-kemampuan-menguasai-masyarakat">http://al-intima.com/taujih-ust-hilmi-aminuddin/menumbuhkan-kemampuan-menguasai-masyarakat</a></span><br />
<span id="fullpost">*) <a href="http://www.pkspiyungan.org/2012/01/menumbuhkan-kemampuan-menguasai.html">http://www.pkspiyungan.org/2012/01/menumbuhkan-kemampuan-menguasai.html</a><br />
</span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-20410305513678691402011-12-31T13:03:00.000+07:002011-12-31T13:03:04.047+07:00Orang mukmin itu seperti lebah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-LYtTq_Xf2xk/Tv6lXNvjitI/AAAAAAAAACY/p3pJNKBQ6jg/s1600/lebah-di-ranting-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-LYtTq_Xf2xk/Tv6lXNvjitI/AAAAAAAAACY/p3pJNKBQ6jg/s320/lebah-di-ranting-2.jpg" width="320" /></a></div><a href="http://www.blogger.com/goog_1810063226"><br />
</a><br />
<a href="http://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham" target="_blank"><span style="color: #0b5394; font-size: x-small;">Status Facebook Page, KH Muhammad Arifin Ilham, 31 Desember 2011</span></a><br />
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_17" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Assalaamu alaikum warahmatullahi barkaatuhu, Rasulullah bersabda :"Masalul mu'mini kannahli", "Org mu'min itu seperti lebah". </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_17" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Perhatikan lebah sahabatku, yg dimakan sari pati bunga - halal toyyib bergizi, yg dikeluarkan madu - tutur kata yg sopan santun mulia, hinggap dimanapun tdk merusak malah menyenangkan - akhlak mulia terutama rendah hatinya, bekerja keras sesuai tugas masing2 - disiplin,sgt <span class="text_exposed_hide">...</span><span class="text_exposed_show">solid saling menyayangi & melindungi (QS 9:71), satu disakiti mrk bela mati2an, & ingat!, sengatannyapun u menyembuhkan, marahnyapun jadi obat,</span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_17" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show"> SUBHANALLAH, memang tdk ada ciptaan ALLAH yg kebetulan & sia sia, semua punya maksud, makna & tujuan, krn itu JANGAN BERBUAT SIA2 LAGI APALAGI SAMPAI BERANI MA'SIYAT, MALULAH PADA LEBAH!</span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_17" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show"><span style="font-size: x-small;">Gambar diambil dari <a href="http://gununglamaaraanuhea.files.wordpress.com/2011/02/lebah-di-ranting-2.jpg" target="_blank">sini</a></span> </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_17" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show"> </span></span></span></span></h6>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-71195165553537053592011-12-31T12:53:00.000+07:002011-12-31T12:53:25.956+07:00Sikap Mukmin terhadap perubahan waktu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Q0cQ52jw4FU/Tv6iXA-XpzI/AAAAAAAAACM/GT1ioB9fEB4/s1600/old_bench1280_960.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/-Q0cQ52jw4FU/Tv6iXA-XpzI/AAAAAAAAACM/GT1ioB9fEB4/s320/old_bench1280_960.jpg" width="320" /></a></div><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="color: #0b5394; font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: x-small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"> Status Facebook Page, KH. Muhammad Arifin Ilham , 31 Desember 2011</span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Sikap mu'min terhadap perubahan waktu, tidak terjebak pada akhir tahun, tidak ada sunnahnya merayakan tahun baru, petasan, terompet, saling mengucapkan selamat apalagi sampai perayaan ma'siyat, ini perayaan yg sia sia, mubazir & jauh dari Syariat ALLAH, </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">“Dan janganlah kamu menghambur2kan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros2 itu adalah saudara2 syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).</span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"> Rasulullah <span class="text_exposed_hide">...</span><span class="text_exposed_show">bersabda, “Dulu kalian memiliki dua hari u senang2 di dalamnya. Sekarang ALLAH telah menggantikan bagi kalian dua hari yg lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha”. (HR An Nasaai).</span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show"> Dan Rasulullah melarang umatnya meniup terompet krn tradisinya org2 yahudi (HR Abu Daud). </span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">Majlis Ilmu & Zikir bertepatan malam tahun baru bukan untuk merayakan tahun baru itu, tetapi dalam rangka AL AMRU BIL MA'RUF WANNAHYU ANIL MUNGKAR karena sudah terlalu hebatnya ma'siyat malam tahun baru itu. Sungguh bagi org beriman stp hari adalah perubahan waktu krn itulah org beriman terus SIBUK MUHASABAH DIRI, IBADAH, AMAL SHOLEH & DAKWAH...</span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show">"Semoga Arifin & kalian semua sahabatku fillah tetap selalu dalam HIDAYAH ALLAH hingga meninggalkan dunia sebentar ini dalam keadaan HUSNUL KHOTIMAH...aamiin".</span></span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u6f1ar_16" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"><span class="text_exposed_show"><span style="font-size: xx-small;">Dari status <a href="http://www.facebook.com/kh.muhammad.arifin.ilham" target="_blank">ustadz M. Arifin Ilham </a>, gambar diambil dari <a href="http://hanyanulis.files.wordpress.com/2009/10/old_bench1280_960.jpg?w=510" target="_blank">sini</a></span></span></span></span></span></h6>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-68444378898432586712011-12-13T19:42:00.001+07:002011-12-13T19:43:20.985+07:002 Nikmat<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwE-EBzMkMRNyS5eYwsPPBil9Z5Vu7m-R5kO70HcTTscOOJ_eqq7DBgsgr5mUrvdg2y63yAWzF7lyL12EI8hu1-ziS_ai_87BK3QUYr-0uK9F5cukBHw2v221VSoSGNPvHzXWpBeozsmM/s1600/Birds_flying_over_Jama_Masjid_by_armaan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwE-EBzMkMRNyS5eYwsPPBil9Z5Vu7m-R5kO70HcTTscOOJ_eqq7DBgsgr5mUrvdg2y63yAWzF7lyL12EI8hu1-ziS_ai_87BK3QUYr-0uK9F5cukBHw2v221VSoSGNPvHzXWpBeozsmM/s320/Birds_flying_over_Jama_Masjid_by_armaan.jpg" width="320" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">"Ada 2 nikmat, dimana banyak manusia tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan & kesempatan " (HR. Bukhari)</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">Ibnul Baththal berkata, "Arti dari hadits itu ialah hanya sedikit sekali orang yang sukses dalam menggunakannya." (Fathul Baari, Jilid IX, hlm. 229, Daar Al Ma'rifah)</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><br />
</span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;">"Barang siapa menggunakan kesempatan dan kesehatannya untuk ta'at kepada Allah, maka dialah orang yang amat bahagia. Dan barang</span></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"> siapa menggunakannya untuk bermaksiat kepada ALlah, maka dialah orang yang tertipu.<br />
<br />
Karena kesempatan senantiasa diikuti dengan kesibukan dan kesehatan akan diikuti dengan masa sakit." (Fathul Baari)<br />
<br />
-Disarikan dari buku Efisiensi Waktu dalam konsep Islam (Al Waqt 'Amaar au Damaar 1,2")- Jasiem M. Badr Al Muthawi'-Kuwait: Dar ad-Da'wah</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;"><br />
</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Diambil dari Status <a href="http://www.facebook.com/fitriana.nugraha" target="_blank">Fitriana Nugraha</a>, seorang trainer di Trustco</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="line-height: 14px;"><span class="text_exposed_show" style="display: inline;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif;">Gambar dari <a href="http://browse.deviantart.com/?q=masjid&order=9&offset=96#/d16lue6" target="_blank">deviantart</a></span></span></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-67450077438098721102011-12-10T07:22:00.000+07:002011-12-10T07:22:33.302+07:00Jadilah cahaya walau tak tersentuh, tapi selalu menerangi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMznwZefTg4D9cPLahMYK4TrqfZUtadTKo0jeOYaWz8TBOQU3n2BwPYp3Vs_8GJ2xH6p-T4_kNm3gX_7HSdmrO_MmO3VGs7fkYcdQtfPsClsf4EJ6jVOkAO9glff25jKdp17dJln-_W0E/s1600/sun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMznwZefTg4D9cPLahMYK4TrqfZUtadTKo0jeOYaWz8TBOQU3n2BwPYp3Vs_8GJ2xH6p-T4_kNm3gX_7HSdmrO_MmO3VGs7fkYcdQtfPsClsf4EJ6jVOkAO9glff25jKdp17dJln-_W0E/s1600/sun.jpg" /></a></div><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="uujkqj_15"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"> </span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="uujkqj_15"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Jadilah cahaya walau tak tersentuh, tapi selalu menerangi, Jadilah angin walau tak berwujud, tapi selalu memberikan kesejukan, Jadilah sahabat walau tak bersama, tapi selalu memberi kehangatan dan doa</span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="uujkqj_15"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">"Tidaklah seorang muslim berdoa untuk sahabatnya yang tidak ada dihadapannya, kecuali ada malaikat yang ditugaskan untuk berkata ; "Aamiin..dan juga bagimu seperti apa yg kau doakan" (HR.Muslim)</span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="uujkqj_15"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Dari Status Ustadz Ahmad Heryawan, Sabtu 10 Desember 2011 </span></span></span></h6>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-7379941399748840732011-12-08T21:39:00.001+07:002011-12-08T21:53:46.994+07:00Membangun Soliditas dengan Kader Berkualitas<div style="color: #5b5b5b; font-family: Georgia, Arial, Verdana; font-size: 13px; line-height: 20px; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6amE9U0kNg6OZ2brNwXoLj3xhARq1EaJw-_1z1D6Z9m6VzCoGdCFB1PR14fXweNsrbSFY_BtI6j3quofw8kItXBPMQdOE_Rd4ofsuUzZ5cCQmy352YY7-hhQ94PWNNwz_IJNuyi1fOpo/s1600/pandu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6amE9U0kNg6OZ2brNwXoLj3xhARq1EaJw-_1z1D6Z9m6VzCoGdCFB1PR14fXweNsrbSFY_BtI6j3quofw8kItXBPMQdOE_Rd4ofsuUzZ5cCQmy352YY7-hhQ94PWNNwz_IJNuyi1fOpo/s320/pandu.jpg" width="214" /></a></div><div style="color: #0b5394; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</b></div><div style="color: #0b5394; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Oleh : Solikhin Abu Izzuddin</b></div><br />
<i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (q.s. Ash-Shaff: 4)</i><br />
<span id="fullpost" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /></span><br />
<div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span id="fullpost" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dimulai dari kader berkualitas</b></span></div><span id="fullpost" style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><blockquote class="tr_bq" style="border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; font: normal normal normal 14px/22px 'normal helvetica', sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: 50px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Setiap umat memiliki orang kepercayaan. Dan orang kepercayaan umat ini ialah Abu Ubaidah bin Al Jarrah.”</blockquote><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Sebuah soliditas adalah keniscayaan dalam jamaah dakwah. Kita memerlukan energy untuk terus membangkitkan semangat dan menghadirkan sosok-sosok pilihan yang mampu memaknai peran tanpa kehilangan jatidiri sebagai aktifis pergerakan. Kader yang senantiasa tegas dan lantang dalam menyuarakan perubahan demi perubahan. Seperti Abu Ubaidah ibnul Jarrah yang tetap teguh menjaga kepribadian. Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam pernah bersabda memuji Abu Ubaidah bin Al Jarrah, “Setiap umat memiliki orang kepercayaan. Dan orang kepercayaan umat ini ialah Abu Ubaidah bin Al Jarrah.”<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Bagaimana sosok Abu Ubaidah hingga mendapat pujian sebagai orang kepercayaan? Inilah rahasia super murabbi yang hendak kami sajikan. Beberapa episode penting dalam kehidupannya menjadi inspirasi bagi para murabbi untuk terus menempa diri menghadirkan prestasi demi prestasi dalam setiap episode tarbawi dan dalam setiap mihwar da’awi alias orbit dakwah.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pada suatu hari Abu Ubaidah dan beberapa tokoh kaum Quraisy lainnya pergi ke rumah keluarga Al Arqam untuk bertemu secara langsung dengan Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam. Oleh beliau, mereka ditawari masuk Islam, dan diperkenalkan syari’at-syari’atnya. Dengan tekun dan tenang Abu Ubaidah mendengarkan apa yang disampaikan oleh beliau. Diam-diam ia mencuri pandang wajah beliau yang nampak sangat rupawan dan bercahaya. Jenggot yang tipis menambah ketampanan beliau. Dan ketika mata Abu Ubaidah beradu pandang dengan mata beliau yang sejuk, seketika ia langsung menunduk dan merasa malu sendiri.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Begitu selesai mendengarkan apa yang disampaikan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Abu Ubaidah dan kawan-kawannya segera menyatakan beriman dengan suka rela dan atas kesadaran sendiri, setelah Allah Ta’ala berkenan membukakan hati mereka menerima Islam. Maka dalam waktu yang sama, Abu Ubaidah dan kawan-kawannya sudah menjadi orang muslim.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><blockquote class="tr_bq" style="border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; font: normal normal normal 14px/22px 'normal helvetica', sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: 50px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Yang menarik dari pribadinya adalah sikap-sikap bijaknya dalam mengatasi konflik. Mampu menyelesaikan masalah-masalah pelik dengan strategi yang sangat cantik dan unik.</blockquote><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Berjiiwa Besar dalam Perang Badar</b></div><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam perang Badar menghadapi konflik batin yang sangat berat. Dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, banyak para sahabat Nabi syahid di tangan ayahnya sendiri. Terjadi konflik batin, antara membela sahabatnya atau memerangi ayahnya. Dia harus mengambil keputusan. Dia harus bersikap tegas mengatasi konflik itu, dia harus memerangi dan membunuh ayahnya yang musyrik. Dia memenangkan keputusannya. Membunuh ayahnya. Dengan tangannya. <b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sungguh sebuah medan konflik yang telah diselesaikan dengan cantik.</b><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dia segera bisa mengambil keputusan yang tegas. Ia lebih mementingkan membela imannya kepada Allah dan mengutamakan akidahnya yang murni daripada menuruti perasaannya sebagai seorang anak terhadap ayahnya. Tanpa ragu-ragu, dia mendekati ayahnya. Segera melancarkan serangan yang mematikan ke tubuh ayahnya, sebelum didahului oleh temannya sesama pasukan muslim. Dan seketika ayahnya tewas di tangannya.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Momentum dalam Perang Uhud</b></div><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dalam perang Uhud. Ketika pasukan orang-orang musyrik menyiarkan kabar bohong bahwa Nabi saw telah terbunuh. Pasukan muslimin guncang. Putus asa. Kendor semangatnya. Menyaksikan hal ini Abu Ubaidah segera menghampiri Nabi saw yang sedang mendapat serangan yang sangat gencar. Bibirnya Nabi terluka. Gigi depannya retak. Pelipisnya memar. Wajah berlumuran darah. Luka. Tepat ketika di dekat Nabi, Abu Ubaidah melihat darah mengalir deras dari wajahnya yang elok. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Berkali-kali dia segera berupaya menyeka darah yang terus mengalir. Dia menanggalkan salah satu gigi depan Nabi yang sudah retak dengan cara menggigit. Menggunakan giginya. Tanpa peduli, sekuat tenaga dia tarik gigi depan beliau sehingga akhirnya tanggal. Tentu saja hal ini menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pada beliau. Tak ayal, darah pun mengucur deras dari mulut Nabi. Tetapi dia merasa senang karena bisa mengurangi rasa sakit yang dialami oleh beliau. Itulah sisi lain Abu Ubaidah, berani mengambil resiko terberat agar Rasulullah selamat. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Berhasil dalam Perang Dzatus Salasil</b></div><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Ketika Rasulullah saw mengutus Amru bin Ash dalam perang Dzatus Salasil, bersama 300 prajurit kaum muslimin. Tatkala mereka mendekati kabilah-kabilah tersebut, ternyata jumlah pasukan musuh amatlah besar. Amru bin Ash kemudian meminta tambahan pasukan kepada Rasulullah saw untuk memperkuat skuad pasukan kaum muslimin. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Rasulullah saw pun mengutus Abu Ubaidah ibnul Jarrah bersama 200 pasukan tambahan. Di dalam pasukan terdapat Abu Bakar Ash-Shiddiq. Rasullah juga mengamanahkan panji kepemimpinan pasukan kepada Abu Ubaidah ibnul Jarrah dan memerintahkan segera menyusul pasukan Amru bin Ash seraya berpesan agar mereka bersatu padu dan tidak berselisih paham.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Ketika Abu Ubaidah tiba bersama pasukannya dan hendak mengimami seluruh pasukan tersebut —karena panji-panji kepemimpinan pasukan sebelumnya diserahkan oleh Rasulullah saw kepadanya—, Amru bin Ash berkata kepadanya, <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Sesungguhnya engkau datang kemari untuk menambah pasukan yang aku pimpin. Dan aku adalah komandan pasukan di sini.”</i><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bagaimanakah sikap Abu Ubaidah?</b></div><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><blockquote class="tr_bq" style="border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; font: normal normal normal 14px/22px 'normal helvetica', sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: 50px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Abu Ubaidah mematuhi apa yang dikatakan oleh Amru bin Ash yang akhirnya memimpin pasukan kaum Muslimin dan meraih kemenangan.</blockquote><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Saudaraku, Abu Ubaidah mampu memahami esensi pesan Nabi dan tetap menahan diri. “Hendaklah kalian semua bersatu padu dan tidak berselisih paham.” Padahal jelas, Rasulullah menyerahkan panji-panji kepemimpinan pasukan kepadanya, mengapa dia tidak merebut kepemimpinan itu?<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><blockquote class="tr_bq" style="border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; font: normal normal normal 14px/22px 'normal helvetica', sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: 50px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mengapa dia mengalah? Mengapa dia rela dipimpin oleh Amru bin Ash? Mengapa? Justeru di situlah keunggulan integritasnya. Pemimpin sejati adalah yang siap memimpin dirinya sendiri dan lebih mengutamakan soliditas dengan menjaga hubungan daripada memenangkan situasi.</blockquote><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Melejit dalam Berbagai Situasi Sulit</b></div><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ketika Rasulullah wafat</b>, terjadi krisis kepemimpinan yang sangat sulit, menyulut konflik dan hampir-hampir memecah belah umat. Kaum muhajirin memilih Abu Bakar, kaum Anshar lebih memilih Sa’ad bin Mu’adz. Di tengah konflik inilah muncul nama Abu Ubaidah. Dia yang dipersaudarakan oleh Nabi dengan Sa’ad bin Mu’adz, tokoh puncak kaum Anshor. Sebenarnya ini sebuah pilihan yang tepat untuk perekat umat. Ini ‘kan kesempatan emas untuk berbuat, memberikan kontribusi penuh manfaat. Namun Abu Ubaidah melihat sesuatu yang oleh orang lain tidak terlihat. Dia bertindak cepat, lalu berseru dengan tawadhu,<i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">”Bagaimana kalian bisa mencalonkan aku, sementara di tengah-tengah kalian ada seseorang yang lebih hebat?”</i><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dia merasa Abu Bakar pilihan yang lebih tepat. Akhirnya Abu Ubaidah segera mengambil tangan Abu Bakar untuk berbaiat padanya, diikuti oleh Umar. Umat pun terselamatkan dari perpecahan. Terpilihlah Abu Bakar sebagai khalifah. Alhamdulillah.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Episode demi episode dilalui Abu Ubaidah penuh dengan pilihan-pilihan sulit. Saat berperang melawan Romawi di bawah pimpinan Heraklius, dalam kondisi terdesak dia mengutus kurir menemui sang khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq di Madinah untuk meminta pertimbangan. Khalifah mengirimkan pasukan tambahan dalam jumlah yang sangat besar untuk membantu pasukan yang sudah ada, seraya menginstruksikan:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><blockquote class="tr_bq" style="border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; font: normal normal normal 14px/22px 'normal helvetica', sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: 50px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">“Aku mengangkat Khalid bin Al Walid sebagai panglima untuk menghadapi pasukan Romawi di Syiria. Dan aku harap kamu jangan menentangnya. Tetapi ta’atilah dia, patuhilah perintahnya. Aku memang sengaja memilihnya sebagai panglima, meskipun aku tahu kamu lebih baik daripadanya. Tetapi aku yakin dia memiliki kelihaian perang yang tidak kamu miliki. Mudah-mudahan Allah selalu menunjukkan kita kepada jalan yang lurus.”</blockquote><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Abu Ubaidah menerima perintah khalifah dengan lapang dada. Rela sepenuhnya. Dia sambut Khalid bin Walid dengan suka cita. Dia serahkan tampuk kepemimpinan kepadanya dengan sikap hormat. Khalid tahu, Abu Ubaidah seorang komandan yang cerdas, berpengalaman, dan pemberani. Dia menunjuk Abu Ubaidah sebagai komandan pasukan kavaleri. Lalu pasukan berangkat. Mengepung Damaskus. Khalid bin Walid bergerak ke pintu gerbang kota sebelah timur, Abu Ubaidah bergerak ke pintu gerbang daerah Jabiyah. Komandan-komandan yang lain bergerak ke gerbang masing-masing. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Kekuatan pasukan kaum muslimin berhasil mengepung kota yang sangat kuat tersebut dari segala penjuru. Karena terus didesak, penduduk kota Damaskus berusaha melakukan perlawanan dengan sangat gigih untuk mempertahankan kota mereka yang tercinta. Di tengah keadaan yang sangat genting tersebut, ketika pasukan kaum muslimin bertempur habis-habisan dengan pasukan Romawi, Umar bin Khattab ra menemui Abu Ubaidah. Membawa kabar, Abu Bakar telah wafat. Umar juga hendak memecat panglima Khalid bin Al Walid, mengembalikan kepemimpinan kepada Abu Ubaidah. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Abu Ubaidah menyembunyikan berita duka agar tidak terdengar oleh pasukan kaum muslimin yang sedang gigih bertempur di bawah komando panglima Khalid bin Walid melawan pasukan Romawi. Dia khawatir berita kematian sang khalifah Abu Bakar membuat suasana gempar sehingga kekuatan jadi buyar. Bahkan surat Umar untuk pemecatan Khalid bin Al Walid dia tahan, mencari waktu yang tepat benar. Sebab, mereka tengah menghadapi pasukan yang sangat tangguh. Bahkan keadaan pasukan kaum muslimin sedang terdesak. Abu Ubaidah tetap tegar dan tidak mau menyerah. Dia terus berjuang habis-habisan. Dia merasa jika terus menerus mengepung kota Damaskus yang sangat kuat, bisa menguras kekuatan pasukan kaum muslimin, melemahkan semangat mereka, dan menimbulkan kebosanan. Akhirnya dia mencari jalan keluar. Menawarkan gencatan kepada penduduk kota Damaskus. Namun dalam waktu yang bersamaan Khalid bin Al Walid baru saja berhasil mendobrak pintu gerbang kota sebelah timur sehingga dapat memasuki kota tersebut dengan leluasa.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Abu Ubaidah dan Khalid bin Al Walid lalu bertemu. Mereka terlibat perdebatan sengit tentang apa yang harus dilakukan terhadap kota Damaskus, apakah ditaklukkan dengan kekerasan atau memilih jalan damai, gencatan senjata?<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Abu Ubaidah bersikukuh menempuh jalan damai dengan penduduk Damaskus, sehingga Khalid bin Walid pun luluh. Mengalah demi menghormati Abu Ubaidah yang terlanjur telah mengadakan perjanjian damai dengan penduduk Damaskus. Khalid bin Al Walid tunduk patuh kepada Abu Ubaidah setelah mengetahui bahwa dirinya sudah dipecat sebagai panglima oleh Umar bin Khattab, khalifah yang baru.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Belajar Keulungan dari Abu Ubaidah</b></div><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Mari kita belajar dari salah seorang dari <b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sepuluh Orang yang Dijamin Surga</b>, dialah Abu Ubaidah ibnul Jarrah. Seluruh mozaik kehidupannya perlu kita telisik dengan unik karena sosoknya mencerminkan kader pengokoh soliditas jamaah terutama di saat sulit, dalam berbagai medan konflik dapat dilalui dengan cantik. Kalau surga merindukannya tentunya ini pula yang menjadi obsesi kita.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><ul style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="list-style-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxhJbDhiIR8GOd2rmvpFEGL1jePLSSfDEmjXr6RGCOwyf-bGx5e43n7wiemmFBFU2GUuJZZfe9cH0vZbPyV3NmWozVRcIIc_j0vjt2yfWMWKUlz3h6Qfp7y6Feu_wnnCewdYFwbKx2hew4/); list-style-position: initial; list-style-type: initial; margin-bottom: 7px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pertama, cepat merespon kebaikan demi kebaikan sejak pertama kali bergabung bersama Islam</b>. Prestasi keislamannya dan berbagai peran unggulannya munculnya dari tarbiyah yang paripurna. “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat baik.” (q.s. An-Nahl: 128)</li>
<li style="list-style-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxhJbDhiIR8GOd2rmvpFEGL1jePLSSfDEmjXr6RGCOwyf-bGx5e43n7wiemmFBFU2GUuJZZfe9cH0vZbPyV3NmWozVRcIIc_j0vjt2yfWMWKUlz3h6Qfp7y6Feu_wnnCewdYFwbKx2hew4/); list-style-position: initial; list-style-type: initial; margin-bottom: 7px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kedua, memiliki visi yang kuat dalam berjamaah</b>. Yakni keterikatan dia pada jamaah karena ikatan visi, ikatan aqidah, keimanan, dakwah dan ukhuwah bukan karena ikatan kepentingan berupa jabatan, gengsi popularitas maupun kenikmatan duniawi yang sesaat. Medan konflik peran dan konflik batin mampu dilalui dengan sangat manis karena orientasi rabbani benar-benar menghunjam dalam diri.</li>
<li style="list-style-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxhJbDhiIR8GOd2rmvpFEGL1jePLSSfDEmjXr6RGCOwyf-bGx5e43n7wiemmFBFU2GUuJZZfe9cH0vZbPyV3NmWozVRcIIc_j0vjt2yfWMWKUlz3h6Qfp7y6Feu_wnnCewdYFwbKx2hew4/); list-style-position: initial; list-style-type: initial; margin-bottom: 7px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ketiga, mampu mengelola perbedaan menjadi kekuatan dan mensinergikannya menjadi jalan kemenangan </b>demi kemenangan meski kemenangan tersebut bukan diatas namakan pada dirinya. Dia mampu menahan diri untuk tidak begitu menyampaikan berita-berita penting di saat-saat genting agar tidak menimbulkan konflik yang meruncing. Seorang murabbi dan para pemimpin dakwah mesti memiliki kecerdasan praktis seperti ini. Yakni kecerdasan untuk mengetahui apa yang harus dikatakan kepada orang tertentu, mengetahui kapan mengatakannya, tahu bagaimana mengatakannya untuk mendapatkan hasil yang maksimal. (Robert Sternberg – dalam buku OUTLIERS Malcolm Gladwell)</li>
<li style="list-style-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxhJbDhiIR8GOd2rmvpFEGL1jePLSSfDEmjXr6RGCOwyf-bGx5e43n7wiemmFBFU2GUuJZZfe9cH0vZbPyV3NmWozVRcIIc_j0vjt2yfWMWKUlz3h6Qfp7y6Feu_wnnCewdYFwbKx2hew4/); list-style-position: initial; list-style-type: initial; margin-bottom: 7px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Keempat, organisasi adalah system dan sarana bukan tujuan.</b> Dalam menjaga soliditas jamaah dakwah Abu Ubaidah sangat peka merasakan betapa pentingnya menjaga soliditas team dan keberlangsungan system karena adanya tujuan-tujuan agung dakwah yang hendak diraih bersama.</li>
<li style="list-style-image: url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxhJbDhiIR8GOd2rmvpFEGL1jePLSSfDEmjXr6RGCOwyf-bGx5e43n7wiemmFBFU2GUuJZZfe9cH0vZbPyV3NmWozVRcIIc_j0vjt2yfWMWKUlz3h6Qfp7y6Feu_wnnCewdYFwbKx2hew4/); list-style-position: initial; list-style-type: initial; margin-bottom: 7px; margin-left: 40px; margin-right: 0px; margin-top: 15px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kelima, Selalu berorientasi memberi.</b> Bila setiap kader memiliki jiwa seperti Abu Ubaidah kita akan merasakan atmosfer tarbiyah dan aura dakwah begitu melimpah ruah karena para ikhwah adalah barisan orang-orang yang sadar untuk memberikan kontribusi dalam perjuangan. Dan ini bisa dibangun dari lima pilar kesadaran berorganisasi atau berjamaah dalam kemenyeluruhan dakwah Islamiyah, yakni :</li>
</ul><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Individu bagian dari FUNGSI pencapaian TUJUAN. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Semangat MEMBERI mengalahkan semangat MENERIMA. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. SIAP menjadi TENTARA KREATIF dalam bingkai KESETIAAN dan KETAATAN.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4. Berorientasi pada KARYA bukan POSISI<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />5. BEKERJASAMA walaupun BERBEDA<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />(M. Anis Matta, Dari GERAKAN ke NEGARA)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><div style="color: #990000; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bukan Menuntut tapi Memulai…</b></div><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Soliditas itu dimulai dan dibangun dari dalam diri setiap kader dakwah, murabbi dan murabbiyah secara sadar. Sebab kebanyakan orang keluar dari organisasi --menurut Azim Premji Milyuner Muslim dari India—bukan karena tidak cinta kepada organisasinya namun karena manajemen yang buruk. Nah, kader-kader dakwah yang clear, care and competence mesti menjadi pelopor kebaikan dalam diri dengan mampu menjaga quwwatush shilah billah yang terimplementasi dalam ranah ukhuwah dari tataran dasar salamatush shadr hingga puncak itsar. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><blockquote class="tr_bq" style="border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; font: normal normal normal 14px/22px 'normal helvetica', sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: 50px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><b style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Inilah cara sehat untuk sehat. </b>Kita sehat kalau berpikir untuk memberi manfaat kepada orang lain dan kita mudah lelah dan sakit bila hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Saat kita memberikan yang terbaik, sesungguhnya kebaikan itu akan kembali kepada kita juga.</blockquote><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Saudaraku, mari kita membentuk diri dengan spirit keulungan seorang murabbi sejati. Super murabbi didikan Rasulullah. Abu Ubaidah yang mampu mengelola konflik demi konflik dengan apik. Bukan untuk kebesaran dirinya tapi untuk kemenangan bersama. Kemenangan besar. Itulah yang mensurgakan perannya, yang mengangkat kebesaran jiwanya. Keunggulan dalam ketawadhu’an. Ketegasan dalam kesabaran. <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Dibutuhkan kesabaran yang super seperti Abu Ubaidah untuk bisa meraih kemenangan yang besar. Kesabaran untuk kebesaran. Itulah cara mengelola sikap optimisme agar menjiwa, mendarahdaging, mensumsum tulang dalam berpikir menang. Kemenangan di alam jiwa, kemenangan di alam nyata.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><blockquote class="tr_bq" style="border-left-color: rgb(204, 204, 204); border-left-style: solid; border-left-width: 3px; font: normal normal normal 14px/22px 'normal helvetica', sans-serif; margin-bottom: 10px; margin-left: 50px; margin-right: 0px; margin-top: 10px; padding-bottom: 0px; padding-left: 15px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Begitulah hidup. Lebih bermakna bila fokus pada kualitas tanpa meremehkan kuantitas. Adapun bila kualitas bergabung dengan kuantitas tentu akan menjadi kekuatan super dahsyat. Seperti kejeniusan pikiran seorang pemimpin, bersarang dalam hati yang ikhlas, tegak di atas fisik yang kuat, dan tampak dalam kemuliaan akhlak.</blockquote><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Semoga kita bisa mewujudkannya… dan itu dimulai dari dalam diri setiap ikhwah, kader-kader dakwah dan tarbiyah. <i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ya Ayyuhalladziinaa aamanuu intanshurullaha yanshurkum wa yutsabbit aqdamakum.</i><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />-----<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><i style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Maraji’:</i><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Sepuluh Orang yang Dijamin Masuk Surga - <br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Outliers – Malcolm Gladwell<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />3. Dari Gerakan ke Negara – Anis Matta<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />4. Happy Ending full Barokah – Solikhin<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />5. Azim Premji ‘Billgate Muslim’ dari India – Haris Priyatna<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Diambil dari : <a href="http://pkspiyungan.blogspot.com/2011/12/membangun-soliditas-dengan-kader.html" target="_blank">Blog PKS PIYUNGAN - Bekerja Untuk Indonesia</a></span></div><div>Foto milik <a href="http://www.blogger.com/%C2%A0http://www.facebook.com/wicakz" target="_blank">Hermawan Wicaksono</a></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-4118008036883402482011-12-08T08:22:00.001+07:002011-12-08T08:23:46.866+07:00Inna Ma'al 'Usri Yusra (Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan).<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvZId61WKQVnpf5rgiNYjgoDdPIInrSyI9yJEW_RNVJHNAkL-eqb_h1ZmwsNTOn3uRtH2ZeWqoOC8M_Ihhdtk8whMBdiEWIGOGBvxbQ404qq7P6OX_HPxMYStvqPGj6c2s8WSH1WEDeac/s1600/smile.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvZId61WKQVnpf5rgiNYjgoDdPIInrSyI9yJEW_RNVJHNAkL-eqb_h1ZmwsNTOn3uRtH2ZeWqoOC8M_Ihhdtk8whMBdiEWIGOGBvxbQ404qq7P6OX_HPxMYStvqPGj6c2s8WSH1WEDeac/s1600/smile.jpg" /></a></div><br />
<span style="font-size: small;">Sesungguhnya setelah kelaparan ada kenyang, sesudah<br />
dahaga ada kesejukan, setelah begadang ada waktu<br />
tidur, setelah sakit ada sembuh, pasti yang sesat akan<br />
menemukan jalannya, yang telah melalui kegelapan ada<br />
secercah cahaya terang benderang. Lihatlah para<br />
petualang di sebuah gua yang gelap, setelah berjalan<br />
kesana kemari melihat setitik lobang cahaya.<br />
Karena apa? Karena Allah berfirman :" Mudah-mudahan<br />
Allah akan mendatangkan kemenangan atau keputusan<br />
kepada kita dari sisiNya. Kata 'Asa<br />
(mudah-mudahan),dalam kamus Allah itu merupakan suatu<br />
kepastian,bukan seperti mudah-mudahan dalam bahasa<br />
lisan makhluk, yang tak pasti.<br />
<br />
Beri kabar gembiralah bagi malam yang gelap, bahwa </span><span style="font-size: small;"><br />
esok lusa akan ada fajar dari puncak gunung, dan<br />
celah-celah lembah, berihkabar gembiralah bagi mereka<br />
yang dalam keadaan gelisah, goncang, bahwa dalam<br />
lamhatilbashar menurut pandangan Allah, akan ada<br />
kegembiraan, ada kelembutan tersembunyi dibalik<br />
penderitaan itu.<br />
<br />
Apabila kita melihat dan berjalan ditengah padang </span><span style="font-size: small;"><br />
pasir nan tandus itu,.kita berjalan lagi..masih juga<br />
padang pasir,.berjalan terus,..sampai suatu saat kelak<br />
kita akan menemukan dedaunan hijau, perkampungan<br />
hijau, ada kehidupan disana.Semua itu kerana apa,..?<br />
Karena setiap ada muara ada hulunya atau sebaliknya.<br />
Ada ujung ada pangkalnya, ada kesulitan pasti setelah<br />
itu ada kemudahan.<br />
<br />
Bila kita melihat tali itu kuat dan sambung menyambung </span><span style="font-size: small;"><br />
,.lihatlah suatu saat pasti akan ada terputus juga,<br />
dibalik kemelaratan, pasti ada kebahagiaan, didalam<br />
ketakutan, akan disertai rasa aman, dalam kegoncangan,<br />
setelah itu pasti angin itupun tenang kembali. Ombak<br />
menderu-deru, tidak selamanya ia berhembus terus,<br />
pasti ada masa tenangnya. Karena apa…? Karena Allah<br />
sudah berfirman :" Tuulijullaila finnahaari..wa<br />
tuulijunnahaara fillaili "( Allah menggantikan malam<br />
kepada siang,siang diganti malam).Masa regenerasi dan<br />
pergantian itu pasti ada.<br />
<br />
Jadikanlah jeruk nipis itu menjadi manis !! </span><span style="font-size: small;"><br />
<br />
Orang yang cerdas, lagi pintar, akan merubah </span><span style="font-size: small;"><br />
kerugian-kerugiannya kepada<br />
keberuntungan-keberuntunga</span><br />
<div class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowboxCaption" tabindex="0"><wbr></wbr><span style="font-size: small;"><span class="word_break"></span>n.<br />
Sementara orang yang bodoh lagi selalu dalam keadaan<br />
bingung, akan menambah musibah menjadi dua<br />
musiabah,.bahkan musibah bertingkat-tingkat.<br />
<br />
Lihatlah betapa Rasulullah SAW diusir dari kampung </span><span style="font-size: small;"><br />
kelahirannya Mekkah. Apakah beliau bersikap pessimis<br />
dan patah semangat? Tidak bukan? Beliau hijrah ke<br />
Medinah dan mencari penghidupan baru disana, berkarya,<br />
bekerja dan berdakwah, sehingga jadilah beliau maju<br />
dan dapat membangun Medinah menjadi manusia-manusia<br />
bertaqwa, setelah mapan beliau baru kembali membangun<br />
asal negerinya yang beliau pernah diusir<br />
itu.Bayangkan,..seorang yang ummi, tak tahu baca dan<br />
tulis , diusir dari kampung halamannya sendiri, dan<br />
oleh bangsanya sendiri, dapat merubah masyarakat dari<br />
lembah kejahiliaan, menjadi insan yang tahu ilmu, tahu<br />
nilai-nilai akhlak yang luhur, dan maju dalam<br />
perekonomian. Dikenal dan dikenang dalam sejarah turun<br />
temurun.<br />
<br />
Imam Ahmad bin Hanbal dipenjarakan, dicambuk, apa yang </span><span style="font-size: small;"><br />
terjadi pada beliau setelah itu? Beliau jadi Imam ahli<br />
Sunnah.<br />
Imam Ibnu Tayyimiyah keluar dalam tahanannya penuh<br />
dengan ilmu yang berlimpah ruah. Mengarang 20 jilid<br />
buku fiqh.<br />
Ibnu Katsir Ibnu jauzi di Baghdad Dan Imam Malik bin<br />
raib di timpa musibah yang hampir mematikan beliau,<br />
dengan penderitaannya itu beliau telah menulis qasidah<br />
yang benar-benar membuat orang terpukau,sya'ir-sya'ir<br />
beliau yang membuat orang membacanya terperangah dapat<br />
mengalahkan penyair-penyair Abbasiyyah yang terkenal<br />
itu.<br />
<br />
Apabila seseorang menimpakan kepadamu kemudharatan, </span><span style="font-size: small;"><br />
dan apabila kamu ditimpa musibah,.maka lihat lah dari<br />
sisi lainnya. Bila kamu melihat kegelapan, carilah<br />
titik terangnya. Apabila kamu disuguhkan seseorang<br />
secangkir jeruk nipis yang asam, maka tambahkanlah<br />
gula didalamnya biar terasa manis.<br />
<br />
Apabila seseorang memberikan serigala yang galak </span><span style="font-size: small;"><br />
kepadamu, maka ambillah kulitnya yang berharga,<br />
tinggalkan yang tak berharga. Apabila kamu diserang<br />
dan digigit kalajengking, maka ambillah obat<br />
antibiotik dari binatang itu juga, karena didalamnya<br />
juga ada racun hidup yang dapat mematikan kuman.<br />
<br />
Jadikanlah AC pendingin di dalam tubuhmu yang keras, </span><span style="font-size: small;"><br />
dan panas itu sebagai penyeimbangnya. Agar keluar dari<br />
dalam tubuh kita bunga yang harum semerbak wanginya.<br />
Bila kamu benci akan sikap seseorang, jangan jauhi ia,<br />
ambil dan lihat sisi baik darinya. Semua ini karena<br />
apa..? Karena Allah berfirman : " 'Asaa antakrahuu<br />
syaiaan,wahuwa khairullakum ". Bisa jadi sesuatu yang<br />
kamu benci itu,malah disebalik itu ia baik untukmu.<br />
Begitupun sebaliknya,." Bisa jadi suatu yang sangat<br />
kamu cintai, ia tak baik dan menjadi mudharat untukmu<br />
juga ".<br />
<br />
Masyarakat Prancis selalu berada dalam penjara sebelum </span><span style="font-size: small;"><br />
terjadi revolusi. Ada yang hidup dalam optimis, ada<br />
yang pessimis.<br />
<br />
Adapun yang Optimis maka ia akan selalu melihat </span><span style="font-size: small;"><br />
pandangan ke atas langit , kepada bintang, sementara<br />
yang pesimis selalu melihat tanah di jalanan, selalu<br />
menangis. Tak bergerak, tak ada daya dan upaya menuju<br />
kemajuan.<br />
<br />
Awali Hari ini dengan Senyuman...</span></div><div class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowboxCaption" tabindex="0"></div><div class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoSnowboxCaption" tabindex="0"><span style="font-size: small;">Ditulis oleh <a href="http://facebook.com/fitriana.nugraha" target="_blank">Fitriana Nugraha</a>, Trainer TRUSTCO di FB nya </span> </div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-71036036414147294652011-12-08T07:47:00.000+07:002011-12-08T07:47:13.139+07:00Talkshow kemajuan Jawa Barat bersama Ustadz Ahmad Heryawan<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u1jxhc_9"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage">Beberapa hari lalu talk show di MetroTV tentang kemajuan Pembangunan di Jawa Barat </span></span></span></h6><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.youtube.com/embed/YsABAlHY1r8?feature=player_embedded' frameborder='0'></iframe></div><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" id="u1jxhc_9"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="translationEligibleUserMessage"> </span></span></span></h6>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-22398366108831206982011-12-08T00:17:00.000+07:002011-12-08T00:17:10.139+07:00Cermin Pribadi Pemuda Muslim<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFoso3DgiJ83lxAKnPAXYNgJ_F1dUgF-SsQ07W3Ppv8vMY4lFGdq0RuyldOfxQz97INT-dVc3AXmjJDDT0UZHxQ115HT3yxD0bIcEbFa_lzd-VW0W9-K9OD6DXaast32-arX6JGiV0MoU/s1600/pemuda.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFoso3DgiJ83lxAKnPAXYNgJ_F1dUgF-SsQ07W3Ppv8vMY4lFGdq0RuyldOfxQz97INT-dVc3AXmjJDDT0UZHxQ115HT3yxD0bIcEbFa_lzd-VW0W9-K9OD6DXaast32-arX6JGiV0MoU/s1600/pemuda.jpg" /></a></div><br />
Teringat cerita seorang pemuda yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai prajurit dalam sebuah peperangan yang dipimpin Rasulullah SAW. Ia datang membawa pedang yang panjang pedangnya itu melebihi tinggi badannya. lalu dengan tegas Rasulullah menolak niatannya karena ia belum memiliki seni berperang. Lalu Pemuda itu pulang dan berdiskusi dengan ibunya, lalu Ia terus belajar dan mencari kelebihan yang ia miliki sehingga ia pun menemukan bahwa ia pandai menulis dan berbahasa. Di kemudian harinya Rasulullah mengangkat beliau sebagai sekretaris pribadi. Dan pemuda itu adalah Zaid bin sabit.<br />
Lain hal nya dengan Arqam bin abi arqom. Beliau dengan tulus merelakan rumah tinggalnya digunakan sebagai tempat halaqah pertama Rasulullah beserta para sahabat. Ia dengan ikhlas membuka selebar-lebarnya pintu rumah nya agar aktivitas dakwah itu berlangsung. Padahal jika kaum kafir Quraisy tau akan perkara ini, maka sudah lah pasti rumah tersebut akan di bumi hanguskan. Tetapi pemuda satu ini memiliki keyakinan yang kuat akan dakwah Islam sehingga ancaman tersebut bukan menjadi penghalang baginya.<br />
Ada juga pasangan sahabat yang masih muda, yang sangat ingin membunuh Abu Jahal karena mereka mendengar bahwa Abu Jahal sangat sering mengintimidasi Rasulullah. Dengan niat membela manusia yang mereka cintai, maka pada perang Badar tercapailah apa yang telah mereka cita-citakan dan abu Jahal pun mati di tangan kedua pemuda ini. Kedua pemuda ini adalah Muadz bin afra dan Muadz bin Amru.<br />
Dan pemuda satu ini, dengan istiqamah walau disiksa, dicambuk, dijemur di bawah matahari yang terik, dihimpit batu besar, tidak melunturkan aqidahnya dan senantiasa mengucapkan “Ahad”, Allah Yang Satu. Pemuda ini sangat dikenal di masyarakat karena namanya sangat sering disebut, terutama di masjid-masjid. Ia adalah Bilal bin rabbah.<br />
Mereka kesemuanya adalah pemuda dan mereka pernah eksis di muka bumi ini. Mereka memiliki karakter yang jika kita cerminkan ke para pemuda saat ini, maka sangat sulit ditemukan karakter pemuda yang sama seperti mereka. Krisis karakter yang dialami pemuda saat ini, seharusnya sedikit demi sedikit harus kita atasi. Kita mulai mencoba untuk membangun kembali karakter para pemuda, terutama pemuda muslim saat ini. Karakter menjadi sangat urgen karena nasib dari bangsa dan peradaban ini ke depannya berada di tangan para pemuda. Karakter–karakter yang perlu di miliki pemuda muslim itu bisa kita sarikan dari Rasulullah SAW, para sahabat, ataupun para pemuda pejuang lainnya. Lalu apa saja karakter yang sangat esensial dibutuhkan oleh pemuda muslim saat ini?<br />
“Iqra’”, kalimat pertama yang disampaikan Jibril kepada Rasulullah SAW. hal ini jika kita salami maknanya mengisyaratkan kepada kita akan pentingnya belajar atau menimba ilmu. Ibnu katsir di dalam tafsirnya mengatakan bahwa Allah sangat baik kepada manusia karena Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui oleh manusia itu. sehingga dengan ilmu ini lah Allah memuliakan manusia di bandingkan dengan makhluk ciptaan lainnya. Dan hal ini juga yang mengharuskan bahwa seseorang itu wajib menuntut ilmu. Oleh karena itu, karakter yang perlu dibangun oleh pemuda muslim salah satunya adalah jiwa-jiwa yang senantiasa menimba ilmu.<br />
Selanjutnya yang perlu dipupuk oleh Pemuda Muslim adalah idealisme yang Islami. Secara terminologi Idealisme adalah aliran yang menjunjung tinggi ide. Secara definisi idealisme adalah aliran yang mengutamakan ide-ide sebagai landasan kehidupan seseorang. kita mengetahui bahwa idealisme itu memiliki cirri khas, yaitu ide. ketika Ide itu berasal dari manusia, maka sudah jelas ide tersebut memiliki batasan karena kapasitas manusia dalam menggagas ide itu sangat terbatas juga. Maka umat Islam sebenarnya memiliki keunggulan, yaitu karena Umat Islam punya sumber ide yang tidak memiliki batas yang kita semua umat Islam meyakini hal tersebut. Sumber ide tersebut adalah Al Qur’an dan hadits. Ketika idealisme itu bersumber pada sumber yang tidak memiliki batas, maka dapat dipastikan kesempurnaan dari idealisme itu. Dan penulis membahasakan idealisme ini sebagai idealisme yang islami. Dan Pemuda Muslim saat ini wajib Berpegang Teguh terhadap idealisme yang islami itu.<br />
Karakter Pemuda Muslim masih kurang jika hanya berpedoman pada dua karakter sebelumnya apalagi karakter untuk pemuda muslim yang menginginkan perubahan. Karakter selanjutnya yang diperlukan oleh Pribadi Muslim adalah Memiliki visi atau tujuan hidup yang jauh ke depan. Visi ini lah yang nantinya akan menjadi sebuah peristiwa baru yang akan dicantumkan ke dalam buku sejarah peradaban dunia.<br />
Dan jika kesemua karakter itu sudah dimiliki pemuda muslim, maka kesemuanya itu harus dibalut dengan ikatan yang bernama istiqamah. Agar kekuatan karakter itu kokoh dan kuat. Mampu bertahan ketika ada yang ingin menggoyangkannya atau mengubahnya. Karakter ini juga lah yang mampu membuat pemuda muslim itu mampu menjaga semangat pemuda, walau ia dicaci, dimaki, atau dijatuhkan sekalipun. Rasulullah pun pernah berpesan kepada salah satu sahabatnya tentang sifat ini. Dari Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku telah berkata, “wahai Rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi menjawab, “katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah”.<br />
Sehingga ketika Pemuda muslim saat ini memiliki karakter-karakter yang tersebut di atas, maka seperti itulah cerminan Pribadi Pemuda Muslim. Karakter-karakter tersebut tidak mutlak, tetapi hal tersebut merupakan karakter yang dominan yang seharusnya dimiliki Pemuda Muslim saat ini.<br />
<div style="background-color: white; border: medium none; color: black; overflow: hidden; text-align: left; text-decoration: none;"><br />
<span style="font-size: x-small;">Sumber: <a href="http://www.dakwatuna.com/2011/11/16422/cermin-pribadi-pemuda-muslim/#ixzz1frzxC5aB" style="color: #003399;" target="_blank">http://www.dakwatuna.com</a> picture from<a href="http://500px.com/photo/1463444" target="_blank"> here</a></span></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-39773069555923816402011-12-06T22:23:00.000+07:002011-12-06T22:23:03.776+07:00Inilah Asal Kelemahan Kita<span class="Apple-style-span" style="color: #1e1e1e; font-family: verdana; line-height: 20px;"></span><br />
<div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><br />
</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqyUyJnZFzPXrRv-stOawG9699Z1zjOEJ5JfiF3pkYWqhx53e8q2JqdmbxTTFaVifr1AkOfugxx_mcx8VCIKkBEro4ZYMjBAIkm9jGeJtpcaRg7Elq2KPpxKRLZJqjobdrMWwabv6YkLI/s1600/pray.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiqyUyJnZFzPXrRv-stOawG9699Z1zjOEJ5JfiF3pkYWqhx53e8q2JqdmbxTTFaVifr1AkOfugxx_mcx8VCIKkBEro4ZYMjBAIkm9jGeJtpcaRg7Elq2KPpxKRLZJqjobdrMWwabv6YkLI/s1600/pray.jpg" /></a></div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><br />
</div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">Pernahkah kita merasa terhimpit, Saudaraku? Di mana amanah seolah menjadi penjara jiwa. Rutinitas dakwah sudah seperti belenggu yang memberatkan. Kemudian dalam kelelahan itu, kita berpikir bahwa besar sekali pengorbanan yang telah kita lakukan. Namun tidak lama, kita kembali bersedih, mengingat sedikitnya apresiasi yang kita dapat. <em style="font-style: italic;">Reward </em>yang kita raih tidak sebanding dengan <em style="font-style: italic;">cost </em>yang kita keluarkan. <em style="font-style: italic;">Qiyadah</em> rasanya tidak terlalu sensitif terhadap apa yang kita rasakan. Para <em style="font-style: italic;">jundi</em> pun cuek, bak menutup mata dan meninggalkan kita.</div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">Jika itu yang kita rasakan, bersabarlah, Saudaraku. Tidak ada pisau tajam tanpa dibakar dan ditempa. Tidak ada emas indah tanpa dipecah dan dilebur. Boleh jadi rasa sakit yang selama ini kita rasakan adalah sebuah proses, di mana Allah ingin mengajarkan kita tentang arti kekuatan yang sesungguhnya, tentang perjuangan yang sebenarnya, dan tentang pengorbanan yang seutuhnya.</div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">Saudaraku, selain penuh onak duri, jalan dakwah ini begitu panjang dan sempit. Itu sebabnya tidak semua orang dapat memasuki dan menjalaninya. Maka Saudaraku, bekalilah diri kita dengan kepemahaman. Karena kekecewaan kita, protes kita, atau keluh kita, boleh jadi adalah bukti ketidakmampuan kita dalam memahami hikmah atas apa yang Allah ajarkan kepada kita. Atau bisa juga disebabkan oleh kurangnya kepemahaman kita dalam memaknai arti dakwah itu sendiri. Berhati-hatilah, Saudaraku. Ketika kita telah merasa berkorban, sesungguhnya kita belumlah berkorban. Karena tidak ada pengorbanan yang diiringi dengan penyesalan. Tidak ada pengorbanan yang disertai dengan kesombongan.</div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">Dakwah ini berat, bagi mereka yang suka mengeluh. Dakwah ini menyakitkan, bagi mereka yang tidak pernah berkorban. Dakwah ini mengecewakan, bagi mereka yang selalu menuntut. Dakwah ini membosankan, bagi mereka yang jauh dari keteladanan. Dan pada akhirnya, dakwah ini hanyalah seonggok nurani yang terkapar, yang menunggu waktu hingga datang seorang juru dakwah yang tulus, kuat, dan teguh dalam mengemban amanah ini.</div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">Ia mau menerima beban, lantaran sadar dan peduli bahwa harus ada yang memikul tanggung jawab ini. Ia siap menjalaninya, karena ia yakin tidak sendiri. Selalu ada ‘tangan-tangan’ tersembunyi yang senantiasa menuntun dan menolongnya. Selalu ada balasan yang besar dan derajat yang tinggi dari-Nya, itulah yang membuatnya tetap tersenyum meskipun ia terluka.</div><blockquote style="border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 10px; margin-right: 30px; margin-top: 15px; padding-left: 20px;"><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">“Allah memberi ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Jika ujian, cobaan yang diberikan Allah hanya yang mudah-mudah saja, tentu kita tidak akan memperoleh ganjaran yang hebat. Di situlah letak hikmahnya, yaitu bagi seorang da’i harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini. Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azzam yang lemah, dan pengorbanan yang sedikit.” (Alm. Ust. Rahmat Abdullah)</div></blockquote><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><em style="font-style: italic;">Allahua’lam..</em></div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><br />
</div><div style="font-size: 12px; margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: right; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Oleh: Seftiawan Samsu Rijal, Yogyakarta</strong></div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: left; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: xx-small;">Diambil dari <a href="http://www.fimadani.com/inilah-asal-kelemahan-kita/" target="_blank">www.fimadani.com</a> gambar pirated from <a href="http://500px.com/photo/2841814" target="_blank">500px.com</a></span></strong></div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-10137986963304799812011-12-06T21:24:00.001+07:002011-12-06T21:31:28.419+07:00Orang-orang Yang Dido’akan Para Malaikat<span class="Apple-style-span" style="color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;"><br />
</strong><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxAfHhMGtR9iD-tYa1ADfXmOcURVJG6K_z81Jn8JKAMhKsptkxJIDTMA48hPpr9KyYWp0Oa5ovmeoVeXgolQU8rxgD_4vd7nZHNf_ARd3ejQ8JWKW4aywO0pSwwlSPlkjX2BnAxAZjxYo/s1600/butterfly.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxAfHhMGtR9iD-tYa1ADfXmOcURVJG6K_z81Jn8JKAMhKsptkxJIDTMA48hPpr9KyYWp0Oa5ovmeoVeXgolQU8rxgD_4vd7nZHNf_ARd3ejQ8JWKW4aywO0pSwwlSPlkjX2BnAxAZjxYo/s1600/butterfly.jpg" /></a></div><strong style="font-weight: bold;">Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”.</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’”<br />
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan”<br />
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf”<br />
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”.<br />
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia’”<br />
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang-orang yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’”<br />
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’”<br />
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang-orang yang berinfak.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’”<br />
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang yang sedang makan sahur.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang-orang yang sedang makan sahur” Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa “sunnah”</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Orang yang sedang menjenguk orang sakit.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh”<br />
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;">Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.</strong><br />
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”<br />
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">Sumber :<br />
Syaikh Dr. Fadhl Ilahi, Orang-Orang yang Didoakan Malaikat<br />
Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005</div><div style="margin-bottom: 17px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; word-spacing: 2px;">Diambil dari <a href="http://www.fimadani.com/orang-orang-yang-didoakan-para-malaikat/" target="_blank">www.fimadani.com</a> gambar dibajak dari www.500px.com</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-41461227511589733672011-11-22T20:12:00.000+07:002011-11-22T20:12:57.600+07:00Jangan Jadi Penikmat Dakwah !<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVDwcl6y-o8gByi346COsProI5n5R0rF9cxOEjUgivXqb4M9Y2FpH5gg9Ygiug0vi3sQfaq_u2AKtASSDLe6rmW9DWsn1ALwdwa0mqSrXHky0r36G6cDYE1Mi-lgms6gAzoM2qzEjd_YA/s1600/golden+hour.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVDwcl6y-o8gByi346COsProI5n5R0rF9cxOEjUgivXqb4M9Y2FpH5gg9Ygiug0vi3sQfaq_u2AKtASSDLe6rmW9DWsn1ALwdwa0mqSrXHky0r36G6cDYE1Mi-lgms6gAzoM2qzEjd_YA/s1600/golden+hour.jpg" /></a></div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;"><br />
</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Akhir-akhir ini, pertumbuhan organisasi Islam dan jumlah aktivis Islam semakin banyak, bahkan sangat banyak. Kalau kita masuk ke pelosok-pelosok desa, sudah semakin banyak jumlah aktivisnya. Apalagi di kota besar, di kampus-kampus sangat banyak aktivisnya.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Namun, kalau kita perhatikan lebih dalam, maka kita akan menemui dari sekian banyak aktivis yang ada hari ini hanya sebagian kecil yang benar-benar dengan serius mengemban amanah dakwah, hanya sedikit yang memiliki tekad yang besar dalam beramal. Bisa dihitung orang-orang yang sebenarnya paling pantas menyandang predikat sebagai aktivis Islam. Mungkin jumlah aktivis yang benar-benar ikhlas dan berkontribusi sungguh-sungguh tidak lebih dari puluhan saja. Dan mungkin Anda bisa menghafal nama-nama mereka karena memang sangat sedikit.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Data aktivis Islam itu hanya terlihat banyak di dokumen, arsip, dan <em style="font-style: italic;">database</em> saja. Namun kemana semua aktivis Islam itu pergi saat ada proyek-proyek amal yang menuntut kontribusi? Jika kita mau jujur pada diri kita, hari ini, yang banyak adalah kader aktivis Islam yang hanya menjadi penikmat-penikmat dakwah. Yang hanya hadir dari majelis ke majelis ilmu, kemudian mereka menjadi pengamat yang begitu nikmat mengomentari ini dan itu tentang perkembangan dakwah Islam hari ini. Mereka merasa cukup dengan perubahan mereka dari seorang muslim yang biasa-biasa saja, kemudian hari ini mereka telah masuk dalam lingkaran aktivis Islam. Mereka berhenti dan merasa cukup dengan apa yang ada pada diri mereka hari ini. Jika Anda bertanya pada mereka di organisasi mana saya mereka aktif, maka sebagian mereka bisa menyebutkan begitu banyak organisasi tempat mereka aktif, rata-rata diatas lima sampai sepuluh organisasi, namun hanya terdaftar namanya saja.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Jika suatu ketika Anda bertanya tentang peran dan kontribusi mereka dalam dakwah sejak mereka menyatakan bergabung dengan barisan aktivis dakwah Islam, mereka hanya berkata, “Wah…, saya hanya simpatisan,” atau “Saya hanya pendengar saja,” ada juga yang lebih parah mengatakan “Saya terjebak!” dan kalimat-kalimat lainnya yang sejenis.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Hari-hari mereka penuh dengan rutinitas. Setiap pekan jasad mereka hadir dalam lingkaran-lingkaran ta’lim (<em style="font-style: italic;">halaqah</em>). Jasad mereka juga hadir dalam rapat dan pertemuan-pertemuan kader dakwah. Mereka juga hadir dalam seminar-seminar dakwah. Mereka membaca buku-buku dakwah. Mereka sangat menikmati artikel-artikel Islam dan kajian-kajian dakwah. Dan hanya sebatas itu. Ya, sungguh hanya itu saja yang mereka lakukan.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Namun ada pula yang lebih parah, mereka tidak tertarik membaca buku, dan mulai malas-malasan hadir di pengajian, saat <em style="font-style: italic;">halaqah</em> yang mereka pertontonkan hanya kelemahan mereka, dengan memamerkan wajah ngantuk mereka. Jika Anda bertanya pada mereka, berapa buku yang sudah mereka baca, maka mereka hanya menuntaskan membaca satu atau dua buku saja dalam setahun. Ada pula yang hanya asyik membaca novel-novel dan cerpen yang kesannya sangat Islami kisahnya. Mereka hanyut dalam angan-angan cinta yang “islami”. Padahal kalau mau berkaca, orang-orang di level mereka semestinya bukan lagi menjadi penikmat novel-novel dan cerpen. Harusnya buku yang mereka konsumsi adalah buku-buku yang berhubungan dengan pemahaman dakwah mereka, karena mereka telah berjanji setia bahwa mereka telah menginfakkan harta dan jiwa mereka untuk memperjuangkan dakwah Allah. Mana janji manismu?</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Biasanya, jika Anda perhatikan kehadiran mereka dalam agenda-agenda dakwah. Kebiasaan terlambat sudah menjadi <em style="font-style: italic;">trademark</em> mereka. Karena mereka hanya memberikan waktu siwa mereka untuk dakwah Islam. Atau sedikit saja dari harta mereka untuk diinfakkan dijalan dakwah.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Padahal Allah pernah berfirman, “Dan janganlah kalian memilih yang buruk lalu kalian infakkan darinya.” (QS Al Baqarah 267)</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Lalu kenapa yang diinfakkan adalah waktu sisa? Uang receh yang sudah tidak lagi berharga bagi mereka? Bukan kah Allah hanya menerima yang terbaik dari hambanya?</div><blockquote style="border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; margin-bottom: 0px; margin-left: 10px; margin-right: 30px; margin-top: 15px; padding-left: 20px;"><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;"><em style="font-style: italic;">dakwah ini membutuhkan waktu utama kita, bukan waktu sisa.</em></div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;"><em style="font-style: italic;">dakwah ini membutuhkan harta utama kita, bukan harta sisa.</em></div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;"><em style="font-style: italic;">dakwah ini membutuhkan usia muda kita yang produktif, kuat dan sehat.</em></div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;"><em style="font-style: italic;">Islam ini meminta yang paling baik, mulia, dan agung dari diri kita semua.</em></div></blockquote><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Kalau kita lihat kembali sejarah para sahabat dan orang-orang shalih di masa lalu, kita akan temukan Abu Bakar yang telah menyedekahkan seluruh hartanya untuk dakwah. Saat Rasulullah bersabda, “Wahai Abu Bakar, apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?”</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Abu Bakar menjawab, “Aku sisakan Allah dan Rasul-Nya untuk mereka.”</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Tentu kita pun tahu siapa yang menjadi penyandang dana pasukan ummat Islam saat Perang Tabuk berlangsung? Beliau adalah Utsman bin Affan. Kita bisa bayangkan bagaimana beratnya beliau penjadi donatur tunggal. Beliau yang membiayai semua kebutuhan pasukan Muslimin saat itu. Mulai dari perbekalan, kendaraan perang bahkan sampai membiayai persenjataan saat itu. Dan kita pun tahu saat perang Tabuk jumlah pasukan Muslimin yang beliau biayai, lebih dari sepuluh ribu pasukan. Dan masih banyak lagi contoh kontribusi dakwah terbaik yang dipersembahkan oleh aktivis Islam di masa lalu.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Apa yang kita temukan hari ini? Bukan tidak banyak orang yang kaya raya, dan mereka adalah Muslim. Dan mereka pun adalah aktivis Islam. Namun kita tidak melihat mereka berinfak untuk membiayai dakwah dengan harta terbaik mereka. Bisa diamati bagaimana mereka begitu berat mengeluarkan infak bulanan dari penghasilan mereka untuk membiayai dakwah. Siapa yang siap menanggung dan membiayai proyek dakwah yang dahsyat ini? Siapa?</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Sahabatku, sebenarnya masih banyak yang perlu kita renungi tentang keberadaan diri kita selama kita telah memutuskan untuk beriltizam dengan dakwah ini. Ketika saya mengatakan “mereka” sesungguhnya saya tidak sedang menunjuk siapa siapa. Bayangkan dihadapat kita ada cermin. Lihatlah wajah kita dicermin itu. Bertanyalah pada diri apakah benar kita aktivis dakwah Islam? Seperti kitakah profil kader dakwah Islam itu?</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Mari bertanya, jika memang kita mengaku sebagai aktivis dakwah Islam, sudah berapa orang yang kita ajak pekan ini untuk hidup bahagia bersama Islam? Berapa orang yang sudah menjadi lebih baik di lingkungan kita dengan keberadaan kita? Bagaimana anak-anak kita? Apakah mereka betul-betul sudah hidup dalam nilai-nilai dakwah Islam? Bagaimana dengan istri dan suami kita? Apakah kita sudah hidup Islami? Sudahkah kita mendakwahi keluarga kita, tetangga kita, orang tua kita, atau mungkin kita belum melakukan semua itu? Lalu siapakah kita sebenarnya?</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Sahabatku, jangan sampai hanya nama kita saja yang terdaftar dalam keanggotaan semua organisasi dakwah. Jangan sampai kehadiran kita dalam kegiatan kegiatan dakwah hanya untuk setor wajah dan mengisi absensi. Kemudian duduk, dengar, dan diam.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Mari kita buktikan bahwa kita betul-betul telah beriltizam dalam dakwah ini. Karena Islam memerlukan aktivis yang rela berkorban dan berkontribusi. Tidak ada manfaatnya jika kita hanya menonton dan berkomentar saat melihat persoalan ummat ini.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Coba bandingkan saat lampu padam di gelap malam, ada seseorang hanya berteriak-teriak ditengah kegelapan, mengkritik pengelola listrik negara, dan seterusnya. Seorang aktivis yang baik adalah ketika tahu bahwa listrik padam dan ruangan menjadi gelap, mereka akan berdiri dari tempat duduknya kemudian bergerak mencari sesuatu yang bisa menggantikan cahaya lampu listrik, menyalakan lilin atau lentera.</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Sahabatku, sungguh keshalihan itu bukan dari kata, kemuliaan itu bukan dari ucapan. Namun, dengan amal dan kerja nyata. Dan surga tidak akan bisa diraih tanpa melakukan perjuangan.</div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; word-spacing: 2px;">Oleh : </span><span class="Apple-style-span" style="background-color: whitesmoke; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; word-spacing: 2px;"><a href="http://www.banglubis.com/" target="_blank">Ahmad Rosadi Lubis</a></span><span class="Apple-style-span" style="background-color: whitesmoke; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; word-spacing: 2px;"> </span><br />
<span class="Apple-style-span" style="color: #1e1e1e; font-family: verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 20px; word-spacing: 2px;">Diambil dari <a href="http://www.fimadani.com/jangan-jadi-penikmat-dakwah" target="_blank">fimadani.com</a> gambar diambil dari <a href="http://500px.com/photo/1285114" target="_blank">sini</a></span></span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;"><br />
</div>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-30323973144550687912011-11-22T19:47:00.000+07:002011-11-22T19:47:51.941+07:00Tangisan Ukhuwah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtNm8DH7kLIjbWoDOb304oSs_dk-2vl1-n5AU0AHuXaTdh6I6bhlolmcQwidX5al6IGvHvZzFwcd6I-ThwrWXqin1KbLIsfsAC5aG2mnj3Z20TudFc5NrHwFoNd3z2kcJZuvAy6ao4Lac/s1600/brotherhood.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtNm8DH7kLIjbWoDOb304oSs_dk-2vl1-n5AU0AHuXaTdh6I6bhlolmcQwidX5al6IGvHvZzFwcd6I-ThwrWXqin1KbLIsfsAC5aG2mnj3Z20TudFc5NrHwFoNd3z2kcJZuvAy6ao4Lac/s1600/brotherhood.jpg" /></a></div><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; word-spacing: 2px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px; word-spacing: 2px;">Seperih rasa sakit.. Sungguh, jauh berbeda dari hari sebelumnya. Rasanya, air mata tak ingin berdiam diri, melepas diri, menangis. Dan aku tahu, saat itu, ada perih yang terasa menyayat hati. Dan aku paham, ukhuwah itu tidaklah sunyi dari uji.</span><span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #1e1e1e; font-family: verdana; font-size: 12px; line-height: 20px;"></span><br />
<br />
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; font-family: verdana; line-height: 20px;"><blockquote style="border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 10px; margin-right: 30px; margin-top: 15px; padding-left: 20px;"><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">“karena saat ikatan melemah, saat keakraban merapuh</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau mengerdil</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Mungkin dua-duanya, mungkin kau saja</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Tentu lebih sering, imankulah yang compang-camping ,,, “</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">(Salim A Fillah )</div></blockquote><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Yah, benar..</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Imanku sedang sakit, amalanku menurun dari semangat</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Yah benar..</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Akulah yang sebenarnya tersalah, akulah yang pantasnya terdakwa.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Begitulah ukhuwah, atmosfer yang terkadang berganti. Menyengat, menyayat hati hingga sesekali menghalau air mata yang menandakan kesedihan.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Mungkin, aku yang tak paham bahwa sahabatku juga tak lepas dari ujiNya. Hingga terkadang sedih menyergapnya, masih saja ku tambah dengan ketidakpahamanku. Dan sungguh, aku juga tak lepas dari ujiNya. Hingga terkadang sedih sedang berhadir bertemu dengan ketidaktahuanmu. Dan akhirnya, harus kita tahu, ukhuwah itu sedang di uji. Saat ketidakpahamanku dan ketidaktahuanmu menyatu tanpa melebur. Kita mungkin tahu, tapi tidak mau tahu.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Apakah cinta dalam ukhuwah itu ada hanya ketika hati tentram?</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Apakah cinta dalam ukhuwah itu hadir hanya saat hati bahagia?</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Lalu, kemana ia saat hati gerah memanas?</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Lalu, kemana ia saat hati tangis memerih?</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Mungkin, ia lagi bersembunyi, menghilang.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Mungkin akan kembali, mungkin tidak.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Begitulah ukhuwah, ia tak sepi dari uji.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Begitulah sakitnya rasa cinta dalam ukhuwah, kala ia tak lagi sama dengan sebelumnya, hati terasa memerih, memerah tangis. Kala kata-kata mulai tidak seperti biasanya, segeralah hati merundung sedih. Kalau lah tidak ada rasa cinta, sungguh itu takkan terjadi, namun apakah harus bahagia atau bersedih?</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">“Abu Bakr bersimpuh lalu menggenggam tangan sang Nabi. Ditatapnya mata suci itu dalam-dalam. ‘antara aku dan putra Al-Khattab,’ lirihnya, ‘ada kesalahpahaman. Lalu dia marah dan menutup pintu rumah. Aku merasa menyesal. Maka ku ketuk pintunya, kuucapkan salam berulangkali untuk memohon maafnya. Tapi, dia tidak membukanya, tak menjawabku, dan tak juga memaafkanku.’</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Tepat ketika Abu Bakr berkisah, ‘Umar ibn Khattab datang dengan resah. ‘sungguh aku di utus pada kalian,‘ sang nabi bersabda menghardik, lalu kalian berkata, ‘engkau dusta!’</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Wajah beliau tampak memerah, campuran antara murka dan rasa malunya yang lebih dalam dibanding gadis dalam pingitan.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">‘hanya Abu bakr seorang,‘ sambung beliau, ‘yang langsung mengiyakan,‘ engkau benar ! ’lalu dia membelaku dengan seluruh jiwa dan hartanya. Masihkah kalian tidak takut pada Allah untuk menyakiti sahabatku?’</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">‘Umar berlinang, beristighfar dan berjalan bersimpuh mendekat. Tetapi tangis Abu Bakr lebih keras, derai air matanya bagai kaca jendela lepas. ‘tidak ya Rasulullah. Tidak. Ini bukan salahnya,‘ serunya terpatah-patah isak. ‘Demi Allah akulah yang memang yang keterlaluan.‘ lalu dia pun memeluk ‘Umar, menenangkan bahu yang terguncang. Mereka menyatukan rasa dalam dekapan ukhuwah, menyembuhkan luka.“</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Dan lihatlah, insan-insan terbaik ini pun tak lepas dari uji dalam ukhuwah mereka. Dan begitu pun kita, dan disini aku berada di posisi ‘Umar yang (mungkin) menyakiti hambaNya, dan disini aku berada di posisi Abu Bakr yang (mungkin) memang keterlaluan.</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">“Masihkah aku tidak takut menyakiti hamba Allah yang dicintaiNya, yang berkorban di jalanNya?“</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Sungguh, sebenarnya aku takut. Semoga aku berada diantara kemaafan sahabat-sahabatku atas ukhuwah yang belum kutunaikan haknya. Dan ketahuilah, kita hidup dalam kemaafanNya.</div><blockquote style="border-left-color: rgb(221, 221, 221); border-left-style: solid; border-left-width: 5px; color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 0px; margin-left: 10px; margin-right: 30px; margin-top: 15px; padding-left: 20px;"><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">“ Ya Rabb..</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Izinkan aku mencintai sahabat-sahabatku baik di kala ia ridho atasku dan baik di kala ia enggan atasku..</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Izinkan aku mengasihi sahabat-sahabatku baik di kala ia bahagia denganku dan baik di kala ia benci denganku..</div><div style="margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;">Izinkan kami mencintai karenaMu, hingga ujian dalam ukhuwah ini bisa kami lewati dengan kefahaman kami dan keridhoanMu. “</div></blockquote><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; word-spacing: 2px;"><br />
</div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; text-align: right; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;"> Oleh: Linda MS, Tangerang</strong></div><div style="margin-bottom: 17px; text-align: left; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;"><span class="Apple-style-span" style="color: #e06666; font-size: xx-small;"><i>Dicopy <a href="http://www.fimadani.com/tangisan-ukhuwah/" target="_blank">dari www.fimadani.com</a>, picture pirated from <a href="http://500px.com/photo/3103115" target="_blank">here</a></i></span></strong></div><div style="color: #1e1e1e; font-size: 12px; margin-bottom: 17px; text-align: right; word-spacing: 2px;"><strong style="font-weight: bold;"><br />
</strong></div></span>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-16430131701537276972011-11-19T16:25:00.000+07:002011-11-19T16:25:55.123+07:00Setetes Darah Untuk Indonesia<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZMnw9M991fRW_EZ6QajpRzSodjWS79r5-CbP-EQbOamaczBQeM79fRYwNu2JgEJBZrb0BJU-yaxANHcO79vzXHfye4oAyl-AveC9-dvTQ1cgW-6vQ8mW5ohawJAXwbeK-N4Gn364SWNQ/s1600/IMG0178A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZMnw9M991fRW_EZ6QajpRzSodjWS79r5-CbP-EQbOamaczBQeM79fRYwNu2JgEJBZrb0BJU-yaxANHcO79vzXHfye4oAyl-AveC9-dvTQ1cgW-6vQ8mW5ohawJAXwbeK-N4Gn364SWNQ/s320/IMG0178A.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
PKS UBER - Hari ini dari jam 9-16 sore di DPD PKS Kota Bandung ada acara Donor Darah yang menjadi bagian peringatan hari pahlawan. Dengan tema Setetes Darah Untuk Indonesia.<br />
Acaranya sendiri berjalan di aula gedung DPD PKS Kota Bandung yang baru dan megah di jalan katamso no 17 Bandung.<br />
Tidak banyak yang bisa saya ceritakan tentang acara ini, karena saya sendiri hanya ada di lokasi acara , karena tadi menyempatkan diri mampir dalam perjalanan ke kantor. Dan sudah menjadi no urut 63. Tapi karena tekanan darah agak rendah jadi ditolak dan tidak diijinkan untuk ikut donor :(<br />
Mudah-mudahan lain kali kalau ada kesempatan seperti ini bisa lebih fit dan bisa ikut serta ... :)Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4954121608145114761.post-17307286863381284712011-11-18T22:03:00.001+07:002011-11-18T22:11:56.249+07:00KETIKA KITA MENGELUH<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc7YHzXgSEACFmy_laPd67xPhLiEFBSNij0k6Vb-X5lwePCx7ugIxkK4klgIa3UrZH-zgGlO2ZU-8Dfk8hWLycfP3ftVz1rybrXY9xyizu2Efax_jMfaPSXHIFChPACI2QIo-8EeCssxU/s1600/doa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc7YHzXgSEACFmy_laPd67xPhLiEFBSNij0k6Vb-X5lwePCx7ugIxkK4klgIa3UrZH-zgGlO2ZU-8Dfk8hWLycfP3ftVz1rybrXY9xyizu2Efax_jMfaPSXHIFChPACI2QIo-8EeCssxU/s320/doa.jpg" width="320" /></a></div><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}">Ketika kita mengeluh : “Ah mana mungkin.....”<br />
Allah menjawab : “Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah (QS. Yasin ; 82)<br />
<br />
Ketika kita mengeluh : “Capeeeek banget”<br />
Allah menjawab : “...dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat.” (QS.An-Naba :9)<br />
<span class="text_exposed_show"> ... ...<br />
Ketika kita mengeluh : “Berat banget yah, gak sanggup rasanya...”<br />
Allah menjawab : “AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan.” (QS. Al-Baqarah : 286)<br />
<br />
Ketika kita mengeluh : “Stressss nih...Panik...”<br />
Allah menjawab : “Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang”. (QS. Ar-Ro’d :28)<br />
<br />
Ketika kita mengeluh : “Yaaaahh... ini mah semua sia-sia..aja”<br />
Allah menjawab :”Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya”. (QS. Al-Zalzalah :7)<br />
<br />
Ketika kita mengeluh : “Gila aja sendirian..gak ada seorangpun yang mau bantuin...”<br />
Allah menjawab : “Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin :60<br />
<br />
Ketika kita mengeluh : “ Duh..sedih banget deh”<br />
Allah menjawab : “La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janglah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita:. (QS. At-Taubah :40)</span></span></span></h6><h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1}" style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Diambil dari status FB seorang sahabat</span></span></span></h6>Adminhttp://www.blogger.com/profile/13277916831897106454noreply@blogger.com0